BPBD DKI Jakarta Lanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca Demi Antisipasi Cuaca Ekstrem
BPBD DKI Jakarta melanjutkan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sebagai langkah antisipatif menghadapi cuaca ekstrem.
IDXChannel - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta melanjutkan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sebagai langkah antisipatif menghadapi potensi bencana hidrometeorologi ekstrem di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
"Tim di lapangan melaksanakan tiga sortie penerbangan hari ini dengan fokus penyemaian di wilayah perairan selatan hingga barat Banten. Langkah ini merupakan bagian dari strategi mitigasi dini guna mengurai potensi awan pembawa hujan intensitas tinggi sebelum memasuki wilayah Jakarta," ujar Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji, melalui keterangannya, Senin (10/11/2025).
Menurutnya, pelaksanaan OMC hari keenam ini dilakukan dengan pola penyemaian berlapis di area perairan barat dan selatan Banten untuk mengoptimalkan proses pengendalian pertumbuhan awan potensial hujan lebat sebelum mencapai wilayah Jabodetabek.
Pelaksanaan OMC pada Senin (10/11/2025) ini rangkaian OMC bulan November 2025 yang dilaksanakan secara terpadu bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta TNI Angkatan Udara (TNI AU).
OMC dilaksanakan tiga sortie penerbangan dengan total bahan semai 2.400 kilogram NaCl (garam higroskopis), dengan rincian Sortie 1 pukul 09.10–11.26 WIB dengan area semai perairan selatan Ujung Kulon dengan ketinggian 8.400–8.600 kaki. Lalu, Sortie 2 pukul 12.22–14.51 WIB di area semai Perairan selatan Ujung Kulon dan perairan selatan Sukabumi (Radial 185°–250°, DME 85–120 NM) dengan ketinggian 10.000 kaki.
Lalu, Sortie 3 pukul 15.38–17.00 WIB di area semai Lebak, Pandeglang, perairan selatan dan barat Banten dengan ketinggian 8.000–8.500 kaki. Berdasarkan hasil observasi tim, pada sortie pertama terpantau awan Cumulus Humilis dan Cumulus Congestus di sekitar perairan Ujung Kulon dengan puncak awan mencapai 8.000–10.000 kaki, serta arah angin dominan dari timur–timur laut (6–18 knot).
Pada sortie kedua, awan Cumulus Mediocris hingga Congestus berkembang di area Lebak, Pandeglang, dan perairan barat Banten dengan puncak awan mencapai 9.000–11.000 kaki.
Sementara pada sortie ketiga, terpantau awan Cumulus Towering dengan potensi hujan tinggi di perairan selatan Banten, dan arah angin dominan barat 14–18 knot.
Dia menambahkan, BPBD DKI Jakarta bersama BMKG dan TNI AU terus melakukan evaluasi rutin terhadap hasil penyemaian untuk memastikan efektivitas operasi. BPBD Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang, serta menjaga kebersihan saluran air di lingkungan masing-masing.
"Kami terus berkoordinasi setiap hari dengan BMKG dan TNI AU untuk menentukan titik semai paling potensial. Dengan kolaborasi ini, kami berupaya menjaga curah hujan tetap terkendali dan meminimalkan potensi genangan maupun banjir di Jakarta,” kata Isnawa.
(Febrina Ratna Iskana)