BPBD DKI Jakarta Minta Warga Aktif Cek Kondisi Wilayah yang Berpotensi Longsor
Camat dan lurah beserta warga di DKI Jakarta diminta aktif mengecek kondisi wilayahnya yang berpotensi longsor.
IDXChannel - Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji meminta camat dan lurah beserta masyarakat aktif mengecek kondisi wilayahnya yang berpotensi longsor.
Wilayah yang perlu waspada yakni yang berdekatan dengan aliran sungai maupun terdapat tebing atau gawir yang berpotensi bencana tanah longsor akibat curah hujan tinggi.
“Petugas TRC BPBD di setiap kelurahan bersama lurah dan camat memonitor bersama apabila ada kondisi tertentu yang membutuhkan penanganan baik BPBD maupun instansi terkait,” kata Isnawa di Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Isnawa juga mengajak masyarakat untuk melakukan penanaman pohon di lokasi rawan dan sudah minim vegetasi untuk mencegah potensi bahaya tanah longsor.
Dia melanjutkan, antisipasi lainnya yang dapat dilakukan yakni dengan membuat bronjong dan turap mandiri apabila tanah dalam keadaan miring atau berpotensi bergerak atau bergeser.
“Bisa dilakukan swadaya atau kolektif oleh masyarakat untuk meminimalisasi dampak yang lebih serius jika terjadi hujan lebat. Lokasi yang sudah kita petakan kita koordinasikan dengan Dinas SDA pelaksanaan teknis di lapangan. Penanganan bencana harus secara komprehensif,” kata dia.
Isnawa menjelaskan adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal selama Januari 2025.
Menurut informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), beberapa wilayah di Jakarta berpotensi terjadi gerakan tanah berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG.
Beberapa wilayah tersebut berada di Zona Menengah-Tinggi potensi terjadinya tanah longsor.
Pada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Sementara pada Zona Tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali.
Berdasarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), beberapa wilayah di Provinsi DKI Jakarta berada di Zona Menengah-Tinggi potensi terjadinya tanah longsor:
1. Jakarta Pusat, meliputi wilayah Kecamatan Menteng.
2. Jakarta Selatan, meliputi wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan, dan Tebet.
3. Jakarta Timur, meliputi wilayah Kecamatan Cakung, Cipayung, Ciracas, Duren Sawit, Jatinegara, Kramatjati, Makasar, Matraman, Pasar Rebo dan Pulo Gadung.
4. Jakarta Barat, meliputi wilayah Kecamatan Kembangan.
(Nur Ichsan Yuniarto)