Bulan Dana PMI 2024 Kumpulkan Rp39,7 Miliar
PMI DKI Jakarta berhasil menghimpun dana sebesar Rp39,7 miliar sejak periode September hingga 30 November 2024.
IDXChannel - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Marullah Matali resmi menutup rangkaian Bulan Dana Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta 2024.
Penutupan yang digelar di Gedung G Balaikota Jakarta, Rabu (15/1/2025) ini juga ditandai dengan pemberian piagam penghargaan kepada para donatur dalam Bulan Dana PMI 2024.
Marullah mengatakan, PMI DKI Jakarta berhasil menghimpun dana sebesar Rp39,7 miliar sejak periode September hingga 30 November 2024. Dia menilai angka itu melebih ekspektasi sebab PMI tidak hanya mengumpulkan donor darah.
"Hari ini melebihi ekspektasi, hari ini bukan cuma darah. Hari ini ada Rp39.709.988.412 yang dikumpulkan oleh Panitia Bulan Dana PMI yang dikumpulkan itu dari Rp1, Rp1.000 sampai didapatkan Rp39,7 Miliar," kata Marullah, Rabu (15/1/2025).
Marullah mengaku takjub Kota Jakarta dengan penduduk yang hampir terbawa erosi egoisme masih mau mendonasikan berupa uang kepada PMI.
"Saya lihat ternyata di kota se-Global Jakarta, se-Metropolitan, se-Megapolitan Jakarta yang makhluk manusianya yang sudah hampir terbawa oleh erosi egoisme mementingkan diri sendiri ternyata ngumpulin duit masih dapat Rp39,7 Miliar," kata dia.
"Bagaimana sebenarnya kebutuhan kita sendiri terhadap darah itu kebutuhan primer, enggak usah pakai kita ngedonorin sebenarnya kita ketusuk jarum keluar setetes darah pun kita buru-buru kepengen menutupnya tapi bagaimana kepedulian kita sebagai sesama bukan setetes darah yang keluar akibat tertusuk jarum tetapi sekantong darah kita Dharma baktikan untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan," lanjut Marullah.
Marullah menekankan bahwa Pemprov DKI Jakarta memberikan apresiasi suportif semaksimal mungkin kepada PMI yang berada di garis terdepan aksi kemanusiaan di Jakarta.
"Saya ingin memberikan apresiasi suportif semaksimal yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kegiatan kemanusiaan yang berada digaris depannya diantara lain adalah PMI, tidak ada kata lain terimakasih, terimakasih. Saat orang-orang senang anda senang itu biasa, tapi PMI disaat orang susah, sedih, menderita PMI ada di mana saja," kata Marullah.
(Nur Ichsan Yuniarto)