News

Cegah Cuaca Ekstrem saat Libur Nataru 2025, BMKG Akan Gelar Modifikasi Cuaca

Binti Mufarida 22/11/2024 20:18 WIB

BMKG akan menggelar modifikasi cuaca untuk mencegah cuaca ekstrem pada saat libur Natal dan Tahun Baru 2025.

BMKG akan menggelar modifikasi cuaca untuk mencegah cuaca ekstrem pada saat libur Natal dan Tahun Baru 2025.

IDXChannel - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan menggelar modifikasi cuaca untuk mencegah cuaca ekstrem pada saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, saat ini sudah melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait rencana modifikasi cuaca pada saat Nataru.

“Mungkin, saat ini kami sudah koordinasi dengan BNPB bahwa ini kan digunakan untuk mengurangi intensitas dalam rangka memperkecil dampak bencananya. BNPB kan memiliki data tangkap darurat, kami BMKG memiliki tusi-nya, kita harus bersinergi untuk melakukan itu," kata Guswanto di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (22/11/2024).

Guswanto menambahkan, dalam operasi modifikasi cuaca ada beberapa klasifikasi diantaranya operasi modifikasi cuaca kebencanaan, kenegaraan seperti misalkan ada upacara negara.

Bahkan, juga ada modifikasi cuaca untuk mengisi waduk, termasuk untuk kebakaran hutan dan lahan.

“Mereka memiliki kepentingan masing-masing. Untuk kali ini akan disiagakan dengan adanya fenomena yang tadi, Cold Surge, kemudian ada MJO (Madden Julian Oscillation), kemudian ada musim hujan, La Nina lemah. Jadi kita antisipasi, jangan sampai terjadi seperti tahun 2019. Sehingga di Bekasi itu jebol, seperti itulah,” kata dia.

Guswanto pun menegaskan bahwa modifikasi cuaca sebenarnya dibutuhkan dalam rangka untuk mengurangi intensitas daripada cuaca atau keekstriman daripada fenomena, bukan untuk menghilangkan bencana.
 
“Jadi bukan menghilangi bencana, jadi mengurangi ekstremitas daripada cuaca ekstrim, sehingga kalau jadi bencana itu dampaknya tidak meluas. Terus itu kita atur, misalkan kalau dilindungi Jakarta maka curah hujan, awan hujan belum masuk Jakarta, disana dijatuhkan di lautan,” katanya. 

(Nur Ichsan Yuniarto)

SHARE