News

Cegah Gagal Ginjal Akut, IDI Ingatkan Jangan Beli Obat Sembarangan

Kevi Laras 08/02/2023 11:50 WIB

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengingatkan masyarakat agar tidak membeli obat secara sembarangan untuk mencegah gagal ginjal akut pada anak-anak.

Cegah Gagal Ginjal Akut, IDI Ingatkan Jangan Beli Obat Sembarangan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengingatkan masyarakat agar tidak membeli obat secara sembarangan. Apalagi, obat sirop sampai saat ini diduga menjadi penyebab utama gagal ginjal akut (GGA) yang menyerang anak-anak.

Sejauh ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menarik obat sirop karena mengandung zat toksik (racun) etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG). 

Ketua Umum Pengurus Besar (IDI), dr Adib Khumaidi SpOT, mengatakan sudah seharusnya obat yang diminum aman. Disarankan berdasarkan resep dokter atau dari tenaga medis. 

"Pada dasarnya, ini perlu jadi perhatian masyarakat obat harus didapatkan dari tenaga medis yang memang sudah sesuai dengan kompetensinya. Jadi jangan beli obat sembarangan tanpa ada resep dari dokter ini menjadi penting," jelas dr Adib saat ditemui dalam Konferensi Pers terkait RUU Kesehatan Omnibus Law di Muhammadiyah Jakarta, Selasa (7/2/2023)

Sehubungan dengan GGA, Kementerian Kesehatan sempat mengeluarkan surat edaran untuk melarang penjualan obat sirop. Hal ini sebagai upaya tindaklanjut dari kasus GGA waktu lalu.

Kemudian, BPOM juga melakukan penarikan obat sirop yang mengandung EG dan DEG. Adib pun menilai penarikan obat sirop itu menjadi kewenangan BPOM. 

"kalau soal penarikan, saya kira nanti kalau ada temuan sesuai dengan tupoksi yang ada di BPOM kewenangan itu ada d BPOM," katanya lagi 

Sejak Rabu (7/12/2022) lalu, sudah ada enam perusahaan yang ditarik izin edar obatnya oleh BPOM. Adapun keenam perusahaan tersebut, di antaranya:

  1. PT Yarindo Farmatama
  2. PT Universal Pharmaceutical Industries
  3. PT Afi Farma
  4. PT Samco Farma
  5. PT Ciubros Farma
  6. PT REMS

Sejauh ini, dilaporkannya tambahan kasus baru GGA. Hingga 5 Februari 2023 tercatat 326 kasus GGAPA dan satu suspek yang tersebar di 27 provinsi di Indonesia.

Dari sejumlah tersebut 116 kasus dinyatakan sembuh, sementara enam kasus masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta.

(FRI)

SHARE