News

Cegah Wabah Polio, Sub PIN Berhasil Lindungi 8,7 Juta Anak di 74 Kabupaten Jatim hingga Yogya

Chindy Aprilia 10/03/2024 13:36 WIB

Poliomyelitis (Polio) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Polio. Penyakit ini menyerang sistem saraf sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian.

Cegah Wabah Polio, Sub PIN Berhasil Lindungi 8,7 Juta Anak di 74 Kabupaten Jatim hingga Yogya (FOTO:MNC Media)

IDXChannel – Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio telah menjangkau 8,7 juta anak di 74 Kabupaten di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Upaya ini dilakukan sebagai bentuk respon cepat dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Ri terhadap wabah polio yang merajalela pada akhir Desember 2023.

Pada sub Pin Polio putaran kedua ini, beberapa perusahaan dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Jawa Tengah dan Jawa Timur melakukan peran penting dalam mendorong para karyawannya agar memastikan anak-anak mereka mendapat imunisasi.

Maka dari itu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr Maxi Rein Rondonuwu memberikan apresiasinya kepada berbagai pihak yang telah membantu menangani KLB Polio dan mensukseskan imunisasi Sub PIN Polio di Jawa tImur, Jawa Tengah, dan Kabupaten Sleman Yogyakarta.

“Terima kasih atas respon cepat dari berbagai pihak dalam menanggulangi Polio di Indonesia komitmen kami dengan memberikan perhatian khusus kepada wilayah yang cakupan imunisasinya rendah dan rawan terjadinya KLB melalui penguatan imunisasi rutin,” kata Dirjen Maxi, dikutip dari keterangan resmi Kemenkes “Sehat Negeriku”, Minggu (10/3/2024).

Akan tetapi walaupun begitu, Dirjen Maxi mengatakan pemerintah juga terus melakukan kegiatan surveilans lumpuh layu akut dan surveilans Polio lingkungan, sehingga Dirjen Maxi meminta kepada masyarakat agar melengkapi imunisasi Polio anaknya yaitu empat kali tetes usia satu sampai empat bulan dan dua kali suntik usia empat sampai sembilan bulan, serta imunisasi rutin anak lainnya sesuai usia.

Lebih lanjut dengan terus mengingatkan agar tidak melakukan Buang Air Besar (BAB) secara sembarang dan selalu menjaga kebersihan tangan, Dirjen Maxi mengatakan masyarakat diminta untuk segera melaporkan kepada petugas apabila mendapat kasus lumpuh layu.

“Jangan BAB sembarang, harus sesuai di jamban, jangan sembarangan, kemudian cuci tangan pakai sabun. Segera laporkan kepada petugas kesehatan jika mendapatkan kasus lumpuh layu pada anak dibawah usia 15 tahun,” ucap Dirjen Maxi.

Untuk diketahui, Poliomyelitis (Polio) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Polio. Penyakit ini menyerang sistem saraf sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian dalam hitungan jam. Penyakit ini bisa menyebar melalui air, makanan, atau tangan yang terkontaminasi kotoran orang yang terinfeksi virus Polio.

Sejak 2014, Indonesia telah bebas Polio dan mempertahankan status tersebut, bahkan di tengah respon Covid-19. Namun, tantangan tetap ada karena rendahnya cakupan imunisasi rutin serta kondisi sanitasi lingkungan yang tidak memadai di daerah-daerah tertentu menyebabkan kasus ini menjadi lebih sulit.

(SAN)

SHARE