Cek Lima Fakta Subvarian Arcturus yang Sebabkan Kenaikan Kasus Covid-19
Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat usai libur Lebaran. Salah satu faktornya masuknya varian Arcturus pada pertengahan April 2023.
IDXChannel - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta telah menemukan Covid-19 varian baru, yakni Covid-19 Arcturus. Sebelumnya, Covid-19 Arcturus pertama kali terdeteksi di India, kemudian Singapura, Brunei Darussalam, Amerika Serikat, dan Indonesia turut mendeteksi adanya kasus Covid varian ini.
Temuan Dinkes DKI Jakarta tersebut diperoleh setelah pemeriksaan genome sequencing semua kasus positif Covid-19 diperkuat, baik itu di Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) dan Swasta.
Atas temuan tersebut, Kepala Seksi (Kasi) Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama, mengimbau para warga untuk tidak panik dan tetap disiplin mengenakan masker. Untuk itu, IDX Channel telah merangkum 5 Fakta terkait Covid-19 Arcturus.
Terdeteksi Masuk ke Indonesia pada Pertengahan April 2023
Kasus Covid-19 Arcturus pertama kali terdeteksi di Indonesia pada pertengahan April 2023. Kemenkes mengatakan 2 kasus awal tersebut berasal dari pasien transmisi lokal dan pasien dengan riwayat perjalanan ke luar negeri. Kabarnya, kedua pasien tersebut telah kembali sehat dan sudah mendapat suntikan booster.
"Satu (pasien) PPLN, satu bukan, Mereka sudah sembuh ini dari spesimen (hasil pemeriksaan) akhir maret, sudah booster ke-3," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid kepada MNC Portal, Jumat (14/4/2023), dikutip dari IDX Channel, Selasa (2/5/2023).
Covid-19 Arcturus 1,2 Kali Lebih Menular
Hasil penelitian yang dilakukan oleh University of Tokyo menunjukkan bahwa Covid-19 Arcturus hampir 1,2 kali lebih menular jika dibandingkan dengan XBB.1.5 atau Kraken yang sebelumnya dikhawatirkan karena paling menular.
Dalam kurun waktu satu bulan terakhir, Covid-19 Arcturus di New Delhi, India telah mengalami peningkatan kasus 13 kali lipat. Angka tersebut didapat berdasarkan catatan jumlah kasus mingguan selama tujuh bulan kebelakang.
Terdapat pula hasil studi laboratorium yang menunjukkan bahwa Covid 19-Arcturus ini mampu meningkatkan infektivitas dan patogenisitas dengan gejala yang sama dengan Covid-19 varian sebelumnya, yaitu demam, sesak napas, batuk.
Gejalanya Mirip Flu
Sub varian baru dari kasus Covid-19 memiliki gejala yang hampir sama dengan varian sebelumnya, seperti batuk, flu, demam, dan nyeri tenggorokan. Namun, di beberapa negara juga melaporkan gejala lain dari Covid-19 Arcturus, yakni kemerahan pada mata atau yang disebut sebagai konjungtivitis, serta adanya kotoran mata.
Gejala konjungtivitis lebih banyak terjadi pada anak-anak. Gejala lain meliputi kesulitan bernapas, menggigil, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, hilang rasa atau bau, hidung tersumbat atau pilek, mual muntah, dan diare.
Meskipun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengatakan gejala dari Covid-19 varian ini tergolong ringan dan tidak menyebabkan sakit berat, tetapi penularannya jauh lebih cepat sehingga berpotensi mengalami lonjakan kasus.
Total 10 Kasus Covid-19 Arcturus di Jakarta
Penambahan kasus Covid-19 varian baru ini telah terjadi di Jakarta. Sebanyak 5 kasus bertambah per 29 April 2023. Sehingga, total kasus Covid-19 Arcturus di Jakarta menjadi 10 kasus.
Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Dinkes DKI Jakarta, keseluruhan kasus tersebut berasal dari transmisi lokal. Kasi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama mengungkap bahwa dari kelima kasus baru tersebut umumnya mengalami gejala ringan dan telah dilakukan isolasi mandiri (isoman).
"Bertambah 5 kasus baru arcturus, total 10 kasus sudah ditemukan berdomisili di DKI Jakarta. Untuk 5 kasus baru arcturus yang baru didiagnosis pagi ini dari hasil genome sequencing," ujar Ngabila dikutip dari IDX Channel, Selasa (2/5/2023).
Kemenkes Tambah Jenis Vaksin Booster Covid-19
Menyikapi varian baru Covid-19, Kemenkes menambahkan regimen vaksin Indovac sebagai booster kedua untuk vaksin primer Pfizer selain AstraZeneca. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk melindungi masyarakat dari penyebaran virus Covid-19 Arcturus.
“Agar pandemi dapat terus terkendali, pemerintah menambahkan jenis vaksin booster untuk meningkatkan proteksi masyarakat dari Covid-19, terutama bagi masyarakat rentan” ujar Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, dikutip dari IDX Channel, Selasa (2/5/2023).
Syahril juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada, mengingat pola kenaikan pada varian Covid-19 sebelumnya yang sama dengan serupa dengan pola lonjakan kasus di India.
Penulis: Rissa Sugiarti
(FRI)