News

China Alami Peningkatan Kasus Pneumonia, RI Bakal Alami Hal Serupa?

Chindy Aprilia 03/12/2023 14:01 WIB

Peningkatan jumlah pasien di Cina akibat infeksi saluran pernapasan rupanya membuat laporan sejak awal November 2023 dikabarkan mengalami lonjakan. 

China Alami Peningkatan Kasus Pneumonia, RI Bakal Alami Hal Serupa?. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Peningkatan jumlah pasien di Cina akibat infeksi saluran pernapasan rupanya membuat laporan sejak awal November 2023 dikabarkan mengalami lonjakan. 

Bahkan pada akhir November 2023 dilaporkan, adanya kluster dengan undiagnosed pneumonia yang terjadi di Cina Utara menyebabkan kejadian ini belum diketahui secara jelas hubungannya dengan peningkatan kasus.

Laporan di Cina tersebut mengidentifikasi beberapa bakteri kemungkinan penyebabnya yaitu Mycoplasma Pneumoniae, influenza, respiratory syncytial virus (RSV), dan SARS COV-2. Namun tidak ada informasi terkait derajat keparahan penyakit dan angka kematian akibat penyakit tersebut.

Pneumonia merupakan penyakit radang pada bagian paru-paru yang sering dijumpai pada anak, dan merupakan penyebab kematian tersering pada anak balita di seluruh dunia.

Lantas apakah hal itu akan membuat peningkatan kasus di Indonesia juga meningkat?

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) menjelaskan saat ini dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum ada data yang menunjukkan apakah penyakit ini akan terjadi peningkatan jumlah kasus pneumonia akibat Mycoplasma Pneumoniae pada anak di Indonesia, tetapi pihaknya menyampaikan ada beberapa poin yang harus ditegaskan.

“Meski terjadinya peningkatan jumlah kasus undiagnosed pneumonia yang disebabkan oleh Mycoplasma Pneumonia di Cina merupakan informasi yang perlu dicermati, diwaspadai, dan ditindaklanjuti, tetapi tidak perlu menimbulkan kepanikan di masyarakat,” kata Dr Pimprim, dikutip dalam Siaran Pers resmi IDAI, Minggu (3/12/2023).

Menurutnya surveilans infeksi sistem pernapasan pada anak di Indonesia perlu lebih ditingkatkan kembali, termasuk peningkatan fasilitas dari pemerintah untuk pengadaan fasilitas pemeriksaan untuk mengetahui kuman penyebab pada anak.

Mengingat Mycoplasma Pneumoniae adalah bukan merupakan kuman baru, dan pneumonia juga diakibatkan Mycoplasma Pneumoniae, maka biasanya menyebabkan gejala ringan yang masih bisa diobati dengan antibiotik.

“Masyarakat perlu meningkatkan kembali perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk kebiasaan mencuci tangan dan pemakaian masker,” ucapnya.

Lebih lanjut, langkah ini dapat didorong dengan pemberian ASI eksklusif, vaksinasi lengkap, serta pemberian vitamin A dalam dosis tinggi maka akan sangat penting untuk mencegah bayi dan anak dari pneumonia.

Tidak lupa fasilitas kesehatan di Indonesia juga perlu melakukan analisis data terkait jumlah pasien atau kunjungan dan kematian akibat dari infeksi saluran pernapasan atau pneumonia dari waktu ke waktu.

“Perlunya analisis data jumlah baik pasien rawat inap, rawat jalan maupun instalasi gawat darurat, agar dapat dilaporkan dan dilakukan antisipasi dini jika ditemukan adanya peningkatan jumlah kasus yang signifikan,” tuturnya.

(SLF)

SHARE