News

China Tawarkan Moratorium Utang pada Sri Lanka

Wahyu Dwi Anggoro 08/03/2023 14:31 WIB

Bank Ekspor-Impor China tidak akan meminta Sri Lanka untuk membayar utang pada 2022 dan 2023.

China Tawarkan Moratorium Utang pada Sri Lanka. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bank Ekspor-Impor China tidak akan meminta Sri Lanka untuk membayar utang pada 2022 dan 2023. Bank milik Pemerintah China tersebut juga ingin mempercepat negosiasi tentang utang jangka menengah dan panjang.

Pada Selasa (7/3/2023), Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan bahwa Sri Lanka telah mendapatkan jaminan pembiayaan dari China, India dan semua kreditor bilateral utamanya. IMF diperkirakan akan menyutujui penyaluran dana talangan untuk Sri Lanka dalam waktu dekat. 

Sri Lanka tengah menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam tujuh dekade. Pemerintah Sri Lanka kekurangan devisa untuk mengimpor barang-barang.

Meski demikian, situasi ekonomi di Sri Lanka saat ini lebih baik dibandingkan tahun lalu. Saat itu, aksi unjuk rasa besar-besaran berhasil menggulingkan Presiden Gotabaya Rajapaksa.

“China telah memberikan dukungan tegasnya kepada Sri Lanka", kata Wakil Presiden Bank Ekspor Impor China zhang Wencai, dilansir dari Reuters pada Rabu (8/3/2023).

"Anda tidak perlu membayar pokok dan bunga pinjaman bank selama periode yang disebutkan di atas, untuk membantu meringankan tekanan pembayaran utang jangka pendek Anda," lanjutnya.

Pada akhir 2020, Sri Lanka berutang kepada Bank Ekspor Impor China sebesar USD2,83 miliar, atau 3,5 persen dari total utang luar negerinya. Secara total, Sri Lanka berutang USD7,4 miliar kepada pemberi pinjaman asal China, atau sekitar 20 persen  dari total utang eksternal publiknya pada akhir 2022.
(WHY)

SHARE