Cuaca Panas Melanda Pulau Jawa, Masyarakat Diimbau Banyak Minum Air
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat agar memperbanyak minum air putih untuk tetap terhidrasi.
IDXChannel - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat agar memperbanyak minum air putih untuk tetap terhidrasi. Sehingga, tidak mudah kekurangan cairan atau dehidrasi, yang nantinya akan berdampak kepada kesehatan.
"Banyak minum air putih cegah dehidrasi, gunakan pelindung diri," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jakarta, Jumat (29/9/2023).
Sementara itu, dikutip dari laman The Daily Meal, jika seseorang kekurangan mengonsumsi air minum maka akan mengalami gangguan kesehatan dikarenakan kekurangan cairan. Misalnya saja sakit kepala.
Hal ini dikarenakan tanpa adanya asupan air yang cukup, maka tubuh tidak dapat memenuhi kebutuhan sel-sel yang ada di dalam otak. Jika sudah demikian, otak Anda sebenarnya akan menyusut dan kehilangan cairan.
Kemudian saat otak menjauh dari tengkorak kepala, kepala Anda akan mulai merasakan sakit yang kuat dan terus menerus. Tidak perlu khawatir. Untuk menanggulanginya, Anda bisa meminum segelas H20 yang dapat menyegarkan tubuh dan menormalkan kembali fungsi otak.
Menurut penelitian dari Institute of Medicine dan National Academies of Sciences, Engineering and Medicine, asupan air harian harus berjumlah sekitar 15,5 gelas untuk pria dan 11,5 gelas untuk wanita.
Sekitar 20 persen dari asupan cairan harian ini biasanya berasal dari makanan, sedangkan 80 persen lainnya terserah Anda untuk minum.
Sebagai informasi, cuaca ekstrem terasa di sejumlah wilayah Pulau Jawa, khususnya Jakarta pada Jumat (29/9/2023) membuat sebagian masyarakat berkeluh kesah. Di mana kenaikan suhu tersebut, sudah berlangsung beberapa waktu lalu.
Menurut Accuweather, Surabaya menduduki urutan pertama sebagai wilayah terpanas yaitu mencapai 42 celcius, disusul Semarang 39 celcius, Jakarta 37 celcius, Yogyakarta 36 celcius dan Bandung 33 celcius.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengungkap sejumlah faktor yang menjadi penyebab suhu panas terik di Ibu Kota seiring dengan fenomena El Nino.
"Pemanasan sinar matahari cukup optimal yang terjadi pada pagi menjelang siang dan siang hari. Saat ini, posisi semu matahari (pada bulan September) berada tepat di atas khatulistiwa, sehingga penerimaan sinar matahari cukup merata di wilayah Indonesia termasuk di wilayah Jabodetabek," kata Guswanto kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (28/9/2023).
(YNA)