Dari Gunungkidul ke Jepang, Java Criollo Cokelat Tembus Pasar Ekspor Rp87 Miliar
Dari perbukitan Gunungkidul, Yogyakarta, harum cokelat lokal kini menembus pasar internasional.
IDXChannel - Dari perbukitan Gunungkidul, Yogyakarta, harum cokelat lokal kini menembus pasar internasional. PT Java Criollo Cokelat Indonesia, salah satu UMKM binaan Pertamina, sukses mencatatkan transaksi ekspor senilai USD5,2 juta atau sekitar Rp87 miliar ke Being Co Ltd Jepang dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025.
Perwakilan perusahaan, Asmiarsi Rahmatifah, mengungkapkan bahwa capaian tersebut tidak datang tiba-tiba. Ia menyebutnya sebagai hasil dari perjalanan panjang yang didukung oleh konsistensi menjaga kualitas dan penerapan sistem produksi yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
Asmiarsi mengatakan, Java Criollo Cokelat menggunakan varietas kakao langka bernama “Java Criollo”, yang dikenal memiliki cita rasa lebih tebal dan aroma khas. Seluruh proses budidaya dilakukan secara organik, tanpa pupuk kimia, dengan memanfaatkan ekosistem alami di sekitar kebun.
"Kita menanamnya tumpang sari, jadi di sekitar tanaman coklat itu ada tanaman lain, ada kacang, ada tanaman pelindungnya ada ketela, ada pisang, kemudian ada kolam ikan juga. Pupuk juga kita gunakan dari daun daun sekitar, jadi kita menggunakan pupuk organik, kemudian dari kolamnya juga," ujarnya saat ditemui IDX Channel, Minggu (19/10/2025).
Pendekatan tersebut tak hanya menjaga kualitas produk, tetapi juga memperkuat prinsip keberlanjutan yang kini menjadi perhatian utama pasar global.
Kesuksesan ekspor Java Criollo Cokelat ke Jepang juga tak lepas dari kerja sama dan pendampingan berbagai pihak. Melalui dukungan Pertamina dan jaringan diplomatik Indonesia di Jepang, perusahaan ini berhasil mendapatkan akses pasar dan dukungan teknis untuk memenuhi standar ekspor internasional.
"Dari Pertamina kami ikut akademinya, kita juga dapat pendampingan soal kurasi, dibantu persyaratan ekspor, dan juga pelatihan digital marketing. Kita diajari digital marketing yang baik, membuat konten yang bagus gimana, memilih konten-konten yang pas," ujar Asmiarsi
Selain fokus pada kualitas produk, Java Criollo Cokelat turut membawa dampak sosial yang besar bagi masyarakat sekitar. Menurut Ria Sari yang juga perwakilan Java Criollo Cokelat, perusahaan aktif membina petani lokal agar mampu menanam dan mengolah kakao secara mandiri.
Para petani yang sebelumnya tak memiliki lahan produktif kini mulai berdaya dan memiliki pendapatan yang lebih stabil. Perusahaan juga secara aktif membina para petani agar memiliki kemampuan bertani dan mengolah kakao secara berkelanjutan.
"Kita galakkan lagi penanaman kakao di lahan-lahan tidur. Banyak kepala desa mulai tertarik, karena bisa sistem tumpang sari, menanam pisang, ketela, atau tanaman lain sambil menunggu kakao panen karena kan kalau menunggu kakao saja panennya cukup lama, antara 2-5 tahun baru panen," ujar Ria.
Tak hanya berhenti di pengolahan bubuk cokelat, Java Criollo juga tengah mengembangkan produk turunan seperti cocoa butter. Program pembinaan petani pun terus diperluas untuk meningkatkan kesejahteraan hidup petani di daerah.
"Bisnis kami ingin memajukan petani di daerah. Supaya mereka bisa hidup lebih baik. Ke depan kami juga ingin mengembangkan kawasan ini menjadi wisata edukasi kakao dengan fasilitas seperti vila,” pungkas Ria. (Wahyu Dwi Anggoro)