Demi Belajar Kelola Air Bersih, DKI akan Studi Banding ke Kosta Rika dan Panama
Pemprov DKI bakal melakukan studi banding ke negara Kosta Rika dan Panama untuk belajar pengelolaan air bersih dan kota tua.
IDXChannel - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan Pemprov bakal melakukan studi banding ke negara Kosta Rika dan Panama. Tujuannya ntuk melihat sistem pengelolaan air bersih dan optimalisasi pengelolaan kawasan wisata Kota Tua di Panama.
Hal itu disampaikan Heru usai bertemu dengan Duta Besar (Dubes) RI untuk Panama, Honduras, Kosta Rika dan Nikaragua, Sukmo Harsono di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat.
"Tadi diceritakan bagaimana sistem pengelolaan air bersih di Kosta Rika yang sudah sangat baik, dan pengelolaan Kota Tua di Panama yang mampu mendatangkan daya tarik turis, sehingga banyak dikunjungi,” kata Heru dalam keterangannya, Sabtu (28/1/2023).
Heru berharap, kegiatan studi banding akan bermanfaat, baik bagi Jakarta, maupun negara-negara di Amerika Tengah tersebut.
“Saya mendukung kerja sama untuk memajukan kota. Dengan studi banding, harapannya nanti terjadi tukar informasi yang membawa manfaat bagi masing-masing pihak. Apapun yang baik bagi warga Jakarta, harus bisa Pemprov DKI tingkatkan terus,” ucap Heru.
Sementara itu, Duta Besar RI untuk Panama, Honduras, Kosta Rika dan Nikaragua, Sukmo Harsono menjelaskan keunggulan negara Kosta Rika dalam hal pengelolaan air, seperti distribusi air yang merata diterima seluruh masyarakat.
"Menariknya lagi, perizinan mendirikan hotel dan bangunan tidak akan diberikan jika ditemukan ada sungai di bawah tanah. Karena mereka wajib untuk membeli air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), sehingga tidak lagi mudah mengambil air tanah," ujar Sukmo.
Sukmo mengaku, mendapat informasi Pemprov DKI akan mengambil alih pelayanan dan pengelolaan air bersih dari dua operator swasta yang telah menjadi mitra cukup lama.
Untuk itu, diperlukan ada studi banding ke Kosta Rika agar dapat meningkatkan pelayanan dan pengelolaan air bersih pascaberakhirnya kerja sama antara PDAM Jaya dengan Palyja dan Aetra.
Lebih lanjut terkait kawasan wisata Kota Tua di Panama, Sukmo menjelaskan, Panama dengan jumlah penduduk sekitar 5,5 juta, mampu mendatangkan turis untuk mengunjungi kawasan kota tuanya sebanyak 1,7 juta per tahun.
"Mereka mampu mengelola kawasan wisata kota tua menjadi sebuah destinasi wisata yang menarik. Saya lihat DKI sudah cukup baik dan bagus dalam merevitalisasi bangunan tuanya. Tetapi mungkin masih bisa ditingkatkan dengan mengambil studi banding ke Panama," jelasnya.
Sebagai informasi, selain membahas mengenai pengelolaan air dan kawasan wisata, pertemuan tersebut turut membahas potensi promosi produk Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan seni budaya di Jakarta di tempatnya bertugas, yaitu Panama, Kosta Rika, Honduras dan Nikaragua.
(FAY)