Demo Besar Landa Venezuela usai Nicolas Maduro Menang Pilpres
Unjuk rasa anti-pemerintah melanda Venezuela setelah kubu oposisi menentang hasil pemilu yang memenangkan Presiden Nicolas Maduro.
IDXChannel - Unjuk rasa anti-pemerintah melanda Venezuela setelah kubu oposisi menentang hasil pemilu yang memenangkan Presiden Nicolas Maduro.
Dilansir dari BBC pada Selasa (30/7/2024), ribuan orang turun ke jalanan di ibu kota Caracas pada Senin malam waktu setempat. Mereka berduyun-duyun ke kompleks istana kepresidenan.
"Dia kalah dalam pemilu. Dia tidak berhak di istana," kata salah satu pedemo bernama Miguel Sarzalejo.
Pasukan keamanan menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan massa. Maduro menuduh kubu oposisi ingin melakukan kudeta.
"Ini bukan pertama kalinya kita menghadapi hal ini ini. Mereka kembali memaksakan kudeta di Venezuela dengan karakter fasis dan kontra-revolusioner," kata Maduro.
Kubu oposisi Maduro melakukan kecurangan dalam pilpres. Mereka yakin jagoannya, Edmundo Gonzalez, sebenarnya meraup 73 persen suara.
Dewan Pemilu Nasional sebelumnya mengumumkan Maduro mendapat 51 persen suara, sementara Gonzalez meraih 44 persen dukungan. Kubu oposisi menuduh lembaga tersebut dikendalikan kelompok pro-Maduro.
Sejumlah negara Barat dan Amerika Latin, serta badan-badan internasional termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), telah meminta otoritas Venezuela untuk merilis data penghitungan suara dari masing-masing tempat pemungutan suara.
Argentina adalah salah satu negara yang menolak mengakui kemenangan Maduro. Sebagai tanggapannya, Venezuela memanggil pulang duta besarnya dari Buenos Aires.
Diplomat Venezuela di enam negara Amerika Latin lainnya - Chili, Kosta Rika, Panama, Peru, Republik Dominika, dan Uruguay, juga dipanggil pulang. Organisasi Negara-Negara Amerika (OAS) dijadwalkan mengadakan pertemuan darurat mengenai hasil pemilu Venezuela. (Wahyu Dwi Anggoro)