News

Dicalonkan Pimpin Organisasi Meteorologi Dunia, Kepala BMKG Bawa Tiga Misi

Binti Mufarida 27/05/2023 10:39 WIB

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati membawa tiga misi untuk bersaing dalam perebutan kursi Presiden Organisasi Meteorologi Dunia.

Dicalonkan Pimpin Organisasi Meteorologi Dunia, Kepala BMKG Bawa Tiga Misi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati membawa tiga misi untuk bersaing dalam perebutan kursi Presiden Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization/WMO) periode 2023-2027.

“Ada tiga misi utama yang menjadi fokus utama saya, jika dipercaya menjadi Presiden WMO periode mendatang. Pertama, adalah kesetaraan gender. Kedua, sustainability atau keberlanjutan. Dan, ketiga pengurangan kesenjangan (closing the gap) antara negara maju dan negara berkembang. Utamanya dalam hal infrastruktur kebencanaan,” ungkap Dwikorita dalam keterangan resminya, Sabtu (27/5/2023).

Untuk diketahui, Dwikorita dicalonkan sebagai Presiden Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization/WMO) periode 2023-2027. Pemilihan Presiden WMO periode 2023-2027 sendiri akan dilaksanakan pada sidang the nineteenth World Meteorological Congress (CG-19) yang akan diadakan pada 22 Mei – 2 Juni 2023.

Presiden WMO akan dipilih berdasarkan suara terbanyak oleh Anggota WMO yang terdiri dari 187 negara dan 6 teritori. Selain pemilihan Presiden WMO, juga turut dipilih Sekretaris Jenderal dan Wakil Presiden WMO.

Kaitannya dengan visi kesetaraan gender, Dwikorita memaparkan, bahwa kedepan WMO harus memiliki SDM yang lebih berimbang gender,  serta kebijakan yang lebih baik untuk menangani disparitas gender.

Selain itu, aksesibilitas yang sama terhadap informasi layanan cuaca dan iklim bagi perempuan dan laki-laki, serta memberdayakan kaum muda dan perempuan yang terdampak perubahan iklim.

Sementara itu, lanjut Dwikorita, kedepan WMO juga perlu menjembatani kesenjangan antara negara berkembang dan negara maju dengan terus berupaya meningkatkan kapasitas negara berkembang dengan menginisiasi kerjasama antar negara dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.

“WMO kedepan perlu lebih agresif dalam mendorong transfer teknologi antar negara anggota untuk mengatasi dampak terkait cuaca dan iklim. Termasuk melakukan penguatan sarana implementasi dan pembiayaan inovatif agar tidak ada negara yang tertinggal,” imbuhnya.

Tidak berhenti sampai disitu, WMO secara kelembagaan, tambah Dwikorita, perlu melakukan sejumlah terobosan guna meningkatkan akuntabilitas, transparansi, inklusivitas dengan membuat kebijakan sains yang lebih baik melalui kerjasama dengan Badan PBB lainnya, terlibat dalam acara tingkat tinggi, serta memperkuat kemitraan dengan sektor swasta dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Dalam kongres ke-19 WMO, delegasi Indonesia yang dipimpin langsung Dwikorita Karnawati. Turut mendampingi perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Kementerian Sekretariat Negara.

Tim yang dikirim dalam Kongres WMO ini selain untuk mengawal materi sidang WMO terkait permasalahan teknis, administrasi dan perencanaan WMO, juga dalam rangka mengawal Kampanye Pencalonan Kepala BMKG dalam pemilihan Presiden WMO periode tahun 2023-2027. (WHY)

SHARE