Dilanda Banjir dan Longsor, 3.000 Rumah Warga Cianjur Rusak
Bencana banjir, tanah longsor hingga tanah bergerak di Kabupaten Cianjur, mengakibatkan ribuan rumah warga rusak.
IDXChannel - Bencana banjir, tanah longsor hingga tanah bergerak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar) mengakibatkan ribuan rumah warga rusak.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat jumlah rumah rusak akibat bencana hidrometeorologi di Cianjur Selatan bertambah menjadi 3.098 unit. Hal ini membuat 1.309 kepala keluarga terdiri dari 4.061 jiwa mengungsi.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Kusmana Wijaya mengatakan, data terbaru pengungsi yang jumlahnya bertambah di 14 kecamatan terdampak seiring curah hujan yang masih tinggi serta pergerakan tanah yang terus meluas.
"Pengungsi tersebar di 14 kecamatan, Agrabinta, Campaka, Campakamulya, Cibinong, Cijati, Cikadu, Kadupandak, Leles, Naringgul, Pagelaran, Pasirkuda, Sindangbarang, Sukanagara, Takokak, dan Tanggeung," kata Asep, Minggu (15/12/2024).
Pihaknya juga mencatat untuk sementara sekitar 3.098 unit rumah rusak terdampak bencana banjir, longsor, dan pergerakan tanah yang terjadi dengan rincian 701 rumah rusak berat, 835 rumah rusak sedang, dan 1.562 rumah rusak ringan.
Hingga saat ini, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Cianjur masih terus mendata rumah terdampak bencana, sehingga kemungkinan jumlah rumah rusak akan terus bertambah tersebar di belasan kecamatan.
"Pendataan dilakukan terkait bantuan stimulan dari pusat, nanti akan diverifikasi ulang sebelum diajukan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," katanya.
Pihaknya juga mendata sejumlah infrastruktur terdampak seperti 358 titik jalan, 67 saluran irigasi, dan 47 jembatan rusak serta fasilitas umum yang rusak seperti 81 tempat ibadah, 5 fasilitas kesehatan, dan 54 fasilitas pendidikan.
"Kami akan terus memperbaiki data dampak bencana hidrometeorologi yang terjadi di Cianjur, dengan harapan bantuan segera turun dan masyarakat terdampak dapat kembali ke rumah," katanya.
(Nur Ichsan Yuniarto)