Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN Hari Ini, Berikut Profil dan Riwayat Pendidikan AHY
Agus Harimurti Yudhono (AHY) akan dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi)) sebagai Menteri ATR/BPN hari ini, Rabu (21/2/2024).
IDXChannel - Agus Harimurti Yudhono (AHY) akan dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi)) sebagai Menteri ATR/BPN hari ini, Rabu (21/2/2024).
AHY menggantikan posisi Hadi Tjahjanto yang juga akan dilantik hari ini sebagai Menkopolhukam, menggantikan Mahfud MD yang telah mundur untuk ikut kampanye pemilihan presiden dan calon wakil presiden pada akhir Januari 2024.
Profil AHY
AHY merupakan putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhyono (SBY). Pria kelahiran Bandung 10 Agustus 1978 itu merupakan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) 2020-2025.
Ia terpilih secara aklamasi oleh seluruh peserta Kongres di JCC Senayan, Jakarta, pada waktu itu.
AHY menghabiskan masa kecil dan bersekolah dengan berpindah-pindah kota karena mengikuti daerah yang menjadi tempat penugasan ayahnya. AHY menghabiskan masa kecilnya di Bandung, Timor Timur, Jakarta, hingga Amerika Serikat.
AHY sempat mengenyam pendidikan sekolah dasar (SD) di Timor Timur dan berpindah ke SD Kuntum Wijaya Kusuma, di Jakarta Timur pada 1984 hingga 1988. Kemudian, dia kembali pindah bersekolah ke David J. Brewer School, Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat hingga 1991.
Usai lulus sekolah dasar, AHY menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 Bandung. Selanjutnya, dia kembali pindah bersekolah ke Jakarta dan menyelesaikannya di SMPN 20 Jakarta Timur.
Pada 1994, AHY menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) Taruna Nusantara di Magelang, Jawa Tengah. Sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah dengan landasan militer.
Terinspirasi dari ayahnya, AHY memutuskan menjadi seorang tentara. Dia menempuh pendidikan militernya di Akademi Militer (Akmil) Indonesia pada 1997 dan merupakan lulusan terbaik Akademi MIliter tahun 2000 dan berhasil menerima penghargaan Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama.
AHY lalu melanjutkan pendidikan militernya di Pendidikan Dasar Infanteri TNI AD dan Kursus Combat Intel pada 2001 serta Pendidikan Operasi Lintas Udara (Airborne Operations Course) Army Infantry School pada 2002.
Setelah itu, dia ditempatkan sebagai Komandan Tim Khusus dari Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/ Tengkorak dalam operasi pemulihan keamanan di Aceh pada 2002.
Kemudian, dia menjabat sebagai Komandan Peleton Rifle Platoon, Batalyon Infanteri 305, Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (KOSTRAD) pada 2002 hingga 2004 dan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Pasi-2/OPS Batalyon Infantri 305 pada 2004 hingga 2007.
AHY dipindahtugaskan kembali ke Lebanon untuk ditugaskan menjadi perwira seksi operasi kontingen Garuda XXIII-A di perbatasan Lebanon dan Israel pada 2006. Penugasan tersebut merupakan misi perdamaian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations.
Sepulang dari Lebanon, dia melanjutkan pendidikan magister ilmu strategi di Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura pada 2006.
Pada 2007, dia dipercaya menjadi Komandan Kompi dari Yonif Linud 305/ Brigif Linud 17/Divif 1/Kostrad hingga 2009. Pada tahun yang sama, AHY juga menjabat sebagai instruktur untuk pasukan penjaga perdamaian Indonesia dalam kontingen Garuda XXIII-B and XXIII-C hingga 2008.
Selain itu, dia dipercaya menjadi petugas operasi darat (ground operations officer) G-3 dalam program Exercise COBRA GOLD dari US PACOM di Thailand pada 2008.
AHY kemudian melanjutkan pendidikannya di US Army Maneuver Captain Career Course di Fort Benning, Amerika Serikat pada 2011. Kemudian US Army Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat pada 2015.
Berhenti dari Militer
AHY yang saat itu bepangkat Mayor mengundurkan diri dari TNI pada 2016 untuk terjun ke dunia politik.
AHY pertama kali terjun ke dunia politik ketika mengikuti kontestasi Pemilihan Umum Gubernur DKI pada 2017. AHY kala itu didukung oleh Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Namun, suara yang diraup AHY-Sylviana Murni jauh tertinggal dari kompetitornya, yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Kemudian pada 15 Maret 2020, AHY resmi menjadi Ketum Partai Demokrat 2020-2025. AHY mendapat dukungan dari 34 provinsi dan 514 Kabupaten dan Kota diseluruh Indonesia. (NIA)