News

Direktur BPJS Kesehatan Tegaskan Kasus Gagal Ginjal Akut Masuk Program JKN

Syukri Syarifuddin/Kontri 10/11/2022 17:00 WIB

Direktur BPJS Kesehatan menyatakan penyakit gagal ginjal akut pada anak termasuk dalam cakupan manfaat pelayanan kesehatan yang dijamin melalui Program JKN.

Direktur BPJS Kesehatan Tegaskan Kasus Gagal Ginjal Akut Masuk Program JKN. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Dewan Pengawas dan Direksu BPJS Kesehatan melakukan kunjungan kerja ke Aceh untuk memantau penanganan kasus gagal ginjal akut. Kunjungan kerja itu dilaksanakan bersama Komisi IX DPR RI.

Mereka pun menyambangi RSUD Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh yang merupakan rumah sakit rujukan di Provinsi Aceh. Pada kesempatan itu, Direktur Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Risiko BPJS Kesehatan, Mahlil Ruby, mengatakan kasus Penyakit Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA)  pada anak, termasuk dalam cakupan manfaat pelayanan kesehatan yang dijamin melalui Program JKN.

Dengan begitu, peserta JKN sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan yang berlaku dapat mengajukan klaim atas biaya penanganan penyakit gagal ginjal akut.

“Secara nasional, mekanisme pengajuan klaim dari rumah sakit untuk penjaminan GGAPA pada anak dalam Program JKN merujuk pada panduan tata laksana yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan, yaitu Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02/I/3305/2022 Tentang Tata Laksana Dan Manajemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) Pada Anak Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan,” ujarnya.  

Selanjutnya untuk pengajuan klaim pelayanan Kesehatan GGAPA dilakukan secara kolektif setiap bulan melalui Aplikasi e-claim INA-CBG’S.

Mahlil melanjutkan, dari 30 kasus gagal ginjal akut pada anak di Aceh, terdapat 13 kasus yang telah diklaim ke BPJS Kesehatan adalah sebanyak 13 kasus, dan pending sebanyak 5 kasus karena pending sedang dilengkapi berkas penunjang dan aspek medis lainnya serta berita acara kesepakatan Pusat Pembiayaan Kemenkes.

Sementara itu, 12 kasus belum ditagihkan atau belum diklaim ke BPJS Kesehatan karena sedang dalam proses dan ada yang masih dirawat.

(FRI)

SHARE