Dorong Perdamaian Palestina, Kolombia Tutup Keran Ekspor Batu Bara ke Israel
Keputusan Kolombia untuk menghentikan perdagangan batu bara dilakukan Presiden Gustavo Petro dalam rangka mendorong perdamaian di Gaza.
IDXChannel - Kolombia resmi menutup keran ekspor komoditas batu bara ke Israel. Hal ini ditandai dengan ditandanganinya dekrit yang melarang ekspor batu bara ke Israel oleh Presiden Kolombia baru-baru ini.
Seperti dilansir dari Oil Price pada Kamis (22/8/2024), keputusan Kolombia untuk menghentikan perdagangan batu bara dilakukan Presiden Gustavo Petro dalam rangka mendorong perdamaian di Gaza.
Kolombia yang menjadi pemasok batu bara terbesar bagi Israel meminta agar Pemerintah di Tel Aviv mengakhiri perang di tanah Gaza, Palestina.
Untuk diketahui, Kolombia merupakan eksportir batu bara terbesar keenam di dunia dan terbesar kedua di Amerika Selatan. Tahun lalu, Kolombia mengekspor 56,4 juta ton komoditas tersebut.
Larangan ekspor batu bara ke Israel sendiri sebenarnya sudah diumumkan pada bulan Juni oleh Presiden Gustavo Petro di akun media sosial X, namun baru sekarang ini larangan tersebut diberlakukan.
"Kami akan menangguhkan ekspor batu bara ke Israel hingga genosida berhenti,” kata Gustavo kala itu.
Kementerian perdagangan Kolombia mengatakan larangan akan mulai berlaku lima hari setelah penerbitan keputusan di lembaran negara tetapi tidak akan memengaruhi volume batu bara yang telah dikontrak.
Selain menutup keran ekspor batu bara, Kolombia juga memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Israel di tengah perang dengan Hamas. Langkah ini serupa dengan yang diambil oleh Turki.
Mengingat batu bara menyumbang lebih dari setengah pendapatan ekspor Kolombia, keputusan ini jelas mendapat kritik dari industri pertambangan dengan memperingatkan bahwa larangan tersebut akan merugikan ekonomi negara.
Namun Presiden Petro tetap pada pendiriannya dan telah berjanji untuk mengubah kebijakan secara seksama guna menjadikan negara Kolombia sebagai juara transisi energi meski tak ada lagi hubungan dengan Israel.
(Kunthi Fahmar Sandy)