News

DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok Buntut Server PDN Diretas

Achmad Al Fiqri 26/06/2024 08:12 WIB

DPR memanggil Menkominfo, Budi Arie Setiadi dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) besok (27/6) terkait peretasan server PDN Kominfo.

DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok Buntut Server PDN Diretas (foto mnc media)

IDXChannel - DPR memanggil Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terkait peretasan server Pusat Data Nasional (PDN) Kominfo. Pemanggilan dijadwalkan Kamis besok (27/6).

Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid mengatakan, pemanggilan ditujukan untuk menjelaskan lebih dalam permasalahan gangguan server PDN akibat serangan siber ransomware.

"Jadi, Kamis insyaallah kita akan panggil. Baik Kominfo dan BSSN. Jadi Menkominfo beserta perangkat, dan BSSN," kata Meutya kepada wartawan, Rabu (26/6).

Meutya menegaskan, pihaknya ingin memeroleh informasi mendalam dari Kominfo dan BSSN soal gangguan server PDN yang dinilai masih kurang jelas. 

"Jadi ini penjelasan pemerintah menurut kami belum utuh. Kemarin kan masih singkat. Perlu ada pendalaman untuk kemudian putuskan sikap kita seperti apa," ucap Meutya.

Sekedar informasi, server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) mengalami gangguan sejak Kamis (20/6),sehingga menyebabkan beberapa layanan publik termasuk layanan imigrasi terkendala. 

BSSN mengungkap insiden itu terjadi karena serangan ransomware. Kepala BSSN, Hinsa Siburian mengatakan, telah berkoordinasi dengan Kominfo dan pihak lain dalam upaya penanganan gangguan ekosistem layanan komputasi awan emerintah, khususnya pada PDNS.
 
Hinsa Siburian mengatakan, dari insiden ransomware tersebut, BSSN menemukan adanya upaya penonaktifkan fitur keamanan Windows Defender yang terjadi mulai 17 Juni 2024 pukul 23.15 WIB, sehingga memungkinkan aktivitas malicious dapat berjalan.
 
Lalu, aktivitas malicious mulai terjadi pada 20 Juni 2024 pukul 00.54 WIB, di antaranya melakukan instalasi file malicious, menghapus file system penting, dan menonaktifkan service yang sedang berjalan. File yang berkaitan dengan storage, seperti VSS, HyperV Volume, VirtualDisk, dan Veaam vPower NFS mulai didisable dan crash.
 
Saat ini, kata Hinsa, BSSN, Kominfo, Cyber Crime Polri, dan KSO Telkom-Sigma-Lintasarta masih terus berproses mengupayakan investigasi secara menyeluruh pada bukti-bukti forensik yang didapat dengan segala keterbatasan evidence, atau bukti digital dikarenakan kondisi evidence yang terenkripsi akibat serangan ransomware tersebut. 

(FAY)

SHARE