Dua Tower Baru Rusunawa Marunda Mulai Dibangun pada 2025
Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan, pembangunan ulang Cluster C Rusunawa Marunda akan mulai dibangun secara bertahap pada 2025.
IDXChannel - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan, pembangunan ulang Cluster C Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Marunda akan mulai dibangun secara bertahap pada 2025. Anggaran untuk pembangunan dua tower pertama sudah disiapkan.
"Di 2025, minimal dua tower sudah dibangun," ujarnya kepada awak media di Jakarta pada Selasa (25/6/2024).
"Kemarin saya minta ke Pak Asbang (Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Setda DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris), ini untuk segera penghapusan dan dibangun baru," kata dia.
Heru Budi menegaskan, proses anggaran untuk dua tower tersebut sudah dilakukan pada tahun ini.
"Anggarannya sudah diproses tahun ini," katanya.
Sebagaimana diketahui, pencurian atau penjarahan terhadap kurang lebih 500 unit Cluster C Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara sudah terjadi selama beberapa waktu terakhir.
Bahkan, aktivitas penjarahan yang dilakukan siang hari membuat warga mempertanyakan keberadaan pengelola.
"Kadang ngambilnya bisa siang, pagi atau malam. Mereka (maling) terang-terangan," jelas salah seorang warga Rusunawa yang tak mau disebut namanya kepada awak media, Kamis (13/6/2024).
Lebih lanjut, warga tersebut juga mempertanyakan keberadaan pengelola rusunawa saat pencurian itu terjadi. Sebab, pencurian aset di Cluster C tidak dilakukan hanya sehari, melainkan dalam dua bulan berturut-turut.
Padahal jarak antara Cluster C dengan pos sekuriti dan kantor pengelola tidak terlalu jauh. Menurut warga, pengelola diduga membiarkan begitu saja aksi pencurian rusunawa di Cluster C hingga semua asetnya abis tak tersisa.
"Ya, saya enggak tahu ya, apakah oknum itu dapat uang rokok atau gimana. Ya, cuek aja pelaku mah ambil dan bawa (aset rusunawa)," kata dia.
Cluster C Rusunawa Marunda terbengkalai dan seluruh asetnya raib dijarah maling sejak Oktober 2023 lalu. Berbagai bagian rumah seperti besi atau tralis balkon, kabel, alumunium, kusen, closet, wastafel, pintu, dan juga jendela di setiap unit habis tidak bersisa dijarah oleh maling. Para maling juga membobol tembok di setiap unit rusun untuk mengambil besi, pipa, atau kabel yang ada di dalam dinding.
Terbaru diketahui ada tujuh orang pegawai Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, pernah tertangkap basah melakukan pencurian aset.
Hal tersebut disampaikan Eks Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) II, Uye Yayat Dimiyati di Polsek Cilincing, Rabu (19/6/2024).
"PJLP (sekuriti) ada lima orang, dan untuk cleaning service ada dua orang (yang kedapatan mencuri)," ujar Uye.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ketujuh pegawai itu kedapatan mengambil aset seperti kabel, besi yang menempel di tembok milik Cluster C Rusunawa Marunda.
Aksi pencurian itu ketahuan ketika salah seorang pengelola tengah melintas di depan Cluster C Rusunawa Marunda. Pengelola tersebut mendengar suara seperti membobok tembok.
Ketika sumber suara didatangi, ternyata ketujuh pelaku tersebut sedang melakukan aksi pencurian. Usai tertangkap basah, pengelola membawa ketujuh pelaku itu ke pos sekuriti.
Namun, Uye mengambil kebijakan untuk tidak melaporkan ketujuhnya ke polisi karena masih memikirkan nasib keluarga pegawainya di rumah. Sehingga tindakan tegas yang dilakukan pengelola saat itu adalah berupa pemecatan terhadap ketujuh pelaku.
"Melakukan punishment (hukuman) berupa pemecatan tidak diperpanjang status PJLP-nya," kata Uye.
Sejak 2023 hingga kini, belum ada satu pun pencuri aset Rusunawa Marunda yang diamankan oleh polisi. Pasalnya, pihak Rusunawa Marunda belum melakukan laporan secara resmi ke Polsek Cilincing.
Aksi penjarahan bermula setelah penghuni Cluster C Rusunawa Marunda direlokasi ke rusun Nagrak sesuai dengan rekomendasi dari PJ Gubernur Heru Budi Hartono dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
BRIN mengatakan, bangunan gedung di Cluster C Rusunawa Marunda sudah tidak layak untuk dihuni dan berpotensi membahayakan warga. Atap rusun Cluster C tersebut ambruk dan membuat warga ketakutan.
(YNA)