News

Erdogan Akan Membuat Kesepakatan dengan Trump Terkait Jet Tempur F-35

Kunthi Fahmar Sandy 26/09/2025 01:11 WIB

Presiden AS Donald Trump akan menjamu Presiden Tayyip Erdogan di Gedung Putih pada hari Kamis

Erdogan Akan Membuat Kesepakatan dengan Trump Terkait Jet Tempur F-35 (FOTO:Dok Laman Reuters)

IDXChannel - Presiden AS Donald Trump akan menjamu Presiden Tayyip Erdogan di Gedung Putih pada hari Kamis. 

Dilansir dari laman Reuters Kamis (25/9/2025) di sana, pemimpin Turki tersebut berharap dapat memanfaatkan hubungan bilateral terhangat kedua negara dalam beberapa tahun terakhir untuk meyakinkan Washington agar mencabut sanksi AS dan mengizinkannya membeli jet tempur F-35.

Kunjungan pertama Erdogan ke Gedung Putih dalam sekitar enam tahun ini terjadi di saat Ankara (Ibu Kota Turki) ingin memanfaatkan pemerintahan AS yang ingin membuat kesepakatan dengan imbalan senjata dan perjanjian perdagangan bernilai tinggi.

Sebelumnya, Pemerintahan mantan Presiden Joe Biden menjaga jarak dengan Turki, karena dianggapnya sebagai hubungan dekat (sesama anggota NATO) dengan Rusia. 

Namun di bawah Trump, mereka memandang Moskow lebih positif dan memiliki hubungan pribadi yang lebih dekat dengan Erdogan, Ankara berharap hubungan yang lebih baik.

Trump dan Erdogan, dianggap semakin otokratis oleh para kritikus mereka di dalam negeri karena memiliki hubungan yang kurang harmonis selama masa jabatan pertama presiden dari Partai Republik tersebut.

Namun sejak kembalinya ke Gedung Putih, kepentingan mereka telah selaras di Suriah (sumber ketegangan bilateral terbesar di masa lalu) di mana AS dan Turki kini sama-sama mendukung pemerintah pusat.

Mereka masih berselisih tajam mengenai serangan Israel, sekutu AS, di Gaza, yang disebut sebagai genosida, sebuah potensi ketidakpastian dalam perundingan yang diperkirakan berlangsung damai dan transaksional di Ruang Oval.

Dalam pidatonya di PBB pada hari Selasa, Erdogan, yang telah memimpin Turki selama 22 tahun mengatakan bahwa siapa pun yang tidak bersuara dan mengambil sikap menentang kebiadaban di Gaza turut bertanggung jawab atas kekejaman ini.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan bahwa para pemimpin dunia, termasuk Erdogan, dapat mengatakan apa pun yang ingin mereka katakan, tetapi pada akhirnya, ketika mereka ingin sesuatu dilakukan, mereka ingin datang ke Gedung Putih.

Perubahan suasana hati ini telah memperbarui harapan Turki bahwa Trump dan Erdogan yang saling memuji, dapat menemukan cara untuk menghindari sanksi AS yang dijatuhkan oleh Trump sendiri pada 2020 atas akuisisi sistem pertahanan rudal S-400 Rusia oleh Turki.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE