Erick Thohir Bakal Larang Pengadaan di BUMN Pakai Perusahaan Anonim
Menteri BUMN Erick Thohir akan melarang perusahaan-perusahaan pelat merah menggunakan perusahaan anonim untuk pengadaan barang dan jasa mereka.
IDXChannel – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, akan melarang perusahaan-perusahaan pelat merah menggunakan perusahaan anonim untuk pengadaan barang dan jasa mereka. Untuk itu, pihaknya berencana menerbitkan peraturan menteri (permen) baru.
Hal tersebut diungkapkan Erick setelah dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/10/2024). Menurut dia, regulasi yang mengatur mekanisme pengadaan barang dan jasa di lingkungan BUMN itu masih digodok.
Adapun perusahaan anonim adalah badan hukum yang menyembunyikan kepemilikannya agar dapat beroperasi tanpa pengawasan dari penegak hukum atau publik. “Bahwa pengadaan di BUMN itu tidak boleh ada lagi ada anak, cucu, yayasan atau bahkan konflik dari direksi dengan saudaranya, memakai perusahaan-perusahaan yang tersembunyi,” ujar Erick saat ditemui di Kementerian BUMN, Senin (21/10/2024).
Sebelum permen itu diterbitkan, Erick terlebih dulu berkoordinasi dan melaporkan hal tersebut kepada Prabowo. Dia juga memastikan segera menyediakan naskah atas rancangan peraturan yang dimaksud.
“Sehingga salah satunya nanti permen yang nanti saya laporkan dulu ke Pak Presiden. Itu Permennya kita akan sediakan secepatnya. tapi nanti kita akan laporkan dulu, karena ini kan kembali mendorong sesuai dengan pidato beliau yang kita harus jaga,” kata dia.
Di lain sisi, lelaki yang juga menjabat sebagai ketua PSSI itu bakal melanjutkan rencana pemangkasan jumlah BUMN. Harapannya, jumlah mereka nanti tersisa 30 perseroan saja.
Erick juga akan melanjutkan program transformasi BUMN. Salah satunya “bersih-bersih” koruptor di internal perusahaan-perusahaan milik negara tersebut.
“Kita lihat salah satunya bagaimana peran kerja sama kita dengan swasta, harus ditingkatkan, sejalan dengan transformasi blueprint kita jumlahnya BUMN itu 30, menuju ke sana,” kata Erick.
(Ahmad Islamy Jamil)