News

Fomepizole Jadi Penawar Gagal Ginjal, Kemenkes: Siap Didistribusikan ke RS Rujukan 

Kevi Laras 26/10/2022 14:05 WIB

Antidote Fomepizole atau penawar yang disediakan Kementerian Kesehatan, untuk pasien gagal ginjal akut misterius di Indonesia.

Antidote Fomepizole atau penawar yang disediakan Kementerian Kesehatan, untuk pasien gagal ginjal akut misterius di Indonesia.

IDXChannel - Antidote Fomepizole atau penawar yang disediakan Kementerian Kesehatan, untuk pasien gagal ginjal akut misterius di Indonesia. Hal ini menjawab keresahan para orang tua dalam pengobatan penyakit ini. 

Dengan itu, Kemenkes memastikan bahwa Fomepizole akan disalurkan ke Rumah Sakit (RS) diberbagai Provinsi Indonesia. Juru Bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril mengungkap RS rujukan gagal ginjal jadi prioritasnya. 

"Kita datang ke sana langsung (hand carry) dibeli bawah ke sini begitu kemarin yang ada dari Australia sekitar 16 vial kemarin, juga distribusinya kita langsung melakukan ke rumah sakit yang tercatat atau saat ini sedang merawat pasien-pasien gagal ginjal," kata Juru Bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril dalam konferensi pers Update Gagal Ginjal Akut di Indonesia secara online, Selasa (25/10/2022)

Sehubungan dengan itu, adanya asumsi kenapa tidak didistribusikan ke seluruh Rumah Sakit?. Syahril mengatakan bahwa antidote Fomepizole dipesan terbatas atau disesuaikan kebutuhan. 

Sebagaimana diketahui, sudah diberikan kepada pasien di RSCM yang hasilnya dikatakan cukup baik. Dimana 10 dari 11 pasien yang diberikan, dalam keadaan lebih baik. 

"Tentu saja kalau memang nanti kita pesan dan kita akan memberikan obat-obat itu juga untuk persediaan. Dengan catatan terbatas kepada rumah sakit rujukan yang memang disiapkan untuk menangani untuk kasus gagal ginjal akut ini," jelas dr Syahril

Untuk dosisnya, Syahril menerangkan hanya diberikan 5 kali penyuntikan untuk setiap pasiennya. Saat ini pasien di RSCM sudah mendapatkan 3-4 kali penyuntikan antidote Fomepizole. 

"Jadi dari aturan pemakaiannya memang sebanyak 5x penyuntikan dan di rscm sudah dilakukan 3x dan ada yang 4x hasilnya menunjukkan perbaikan. Kita akan setop untuk penggunaan antidote ini karena tidak gunakan secara terus-menerus," katanya.

(NDA) 

SHARE