News

Gejolak di Laut Merah, Pendapatan Mesir Turun Rp113 Triliun

Ibnu Hariyanto 27/12/2024 09:54 WIB

Gejolak di Laut Merah membuat Mesir rugi besar di 2024. Pendapatan Mesir dari Terusan Suez menurun hingga 60 persen sekitar USD7 miliar atau setara Rp113 T.

Pendapatan Mesir dari Terusan Suez menurun hingga 60 persen sekitar USD7 miliar atau setara Rp113 triliun. (foto: MNC Media)

IDXChannel- Gejolak di Laut Merah membuat Mesir rugi besar di 2024. Pendapatan Mesir dari Terusan Suez menurun hingga 60 persen sekitar USD7 miliar atau setara Rp113 triliun.

Dikutip dari Sputnik, Jumat (27/12/2024), kerugian itu diungkapkan oleh Kantor Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi. Hasil kerugian itu didapat setelah Presiden Mesir Fattah Sisi bertemu Direktur Pelaksana Otoritas Terusan Suez, Laksamana Ossama Rabiee.

"Presiden El-Sisi mendapat penjelasan tentang pendapatan yang dihasilkan oleh Terusan pada tahun 2024, yang mengalami penurunan lebih dari 60 persen dibandingkan dengan tahun 2023. Ini berarti bahwa Mesir telah kehilangan hampir USD7 miliar pada tahun 2024," kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.

Kerugian besar itu disebabkan pelayaran di Laut Merah dan Bab el-Mandeb terganggu karena ada konflik. Hal itu berdampak negatif pada lalu lintas navigasi melalui terusan dan keberlanjutan perdagangan global.

Sebelumnya pada September, perusahaan pelayaran Denmark A.P. Moller-Maersk A/S (Maersk) mengatakan jumlah kapal yang melewati Terusan Suez telah turun 66% sejak eskalasi ketegangan di Laut Merah.

Penurunan itu dikarenakan Kelompok Houthi Yaman bersumpah untuk menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel. Houthi mendukung penuh Palestina.

Langkah Houthi itu merespons serangan militer Israel di Jalur Gaza. Namun Houthi sebenarnya juga berjanji untuk tidak mengganggu kebebasan navigasi di wilayah tersebut dan tidak membahayakan kapal-kapal negara lain. 

Meski demikian, eberapa perusahaan menangguhkan pengiriman melalui Laut Merah karena masalah keamanan.

(Ibnu Hariyanto)

SHARE