News

Gempa Dahsyat di Cianjur, Diduga Banyak Korban Luka dan Bangunan Rusak Berat

Ricky Susan 21/11/2022 14:14 WIB

Ratusan bangunan di Kabupaten Cianjur tampak rusak parah akibat gempa 5,6 M yang terjadi Senin (21/11/2022) siang.

Gempa Dahsyat di Cianjur, Diduga Banyak Korban Luka dan Bangunan Rusak Berat. (Foto: Tangkapan layar/MNC Media)

IDXChannel - Ratusan bangunan di Kabupaten Cianjur tampak rusak parah akibat gempa 5,6 M yang terjadi Senin (21/11/2022) siang. Selain itu, gempa juga menyebabkan jatuhnya korban  

Berdasarkan pantauan MNC Portal Indonesia, di wilayah Cianjur Kota (Kecamatan Cianjur), tampak gedung Markas Kodim 0608 Cianjur di Jalan SIliwangi sebagian dindingnya rubuh dan retak-retak. Bagian atap beberapa bangunannya juga rubuh. Hampir setiap ruangan mengalami retak-retak dan kacanya pecah.

Sementara itu, bangunan lain di sekitar sana, di seberang Makodim, sebagian atap dan tembok bangunan toko grosir rubuh. Warga berhamburan ke arah jalan. Di sebelah toko tersebut, terdapat SD, SMP, SMA Mardiyuana.

Hal yang sama juga terjadi pada bangunan sekolah dua lantai tersebut. Banyak bagian atap dan dindingnya yang rubuh. Pecahan genting dan kaca berserakan.

Saat gempa terjadi, sedang jam bubar sekolah. Puluhan siswa terluka terkena pecahan material dan segera dilarikan ke rumah sakit. Sebagian lagi tampak menangis dan ditenangkan oleh orang yang lebih dewasa.

Diduga banyak korban yang masih terjebak di dalam bangunan toko grosir. Saat ini banyak pula korban luka yang dibaringkan di sisi jalan. Mereka terluka di bagian kepala maupun bagian tubuh lainnya.

Banyak pula pengendara yang tampak membawa korban gempa ke arah RSUD Sayang Cianjur baik menggunakan mobil maupun sepeda motor. Jalanan riuh dengan suara klakson dan sirine dari berbagai kendaraan yang melintas. Jalan yang sebelumnya relatif lengang kini padat karena banyak orang ingin pulang menengok kondisi rumah masing-masing.

"Banyak anak-anak yang luka. Saya belum hitung. Karena pas bubaran, ada genting-genting berjatuhan langsung menimpa siswa-siswa," kata Herman Ginting, salah satu orang tua siswa.

(FRI)

SHARE