Gunung Lewotobi Laki-Laki Siaga, Hujan Abu Vulkanik Semakin Sering Terjadi
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) per 1 Januari 2024 telah menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-Laki menjadi level III atau Siaga.
IDXChannel – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) per 1 Januari 2024 telah menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-Laki menjadi level III atau Siaga. Dengan rekomendasi masyarakat dilarang melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari pusat erupsi.
Sebab, gunung yang terletak di di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu terus menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik. Bahkan, hujan abu vulkanik masih sering terjadi di dua Kecamatan yang berdekatan dengan Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kabupaten Flores Timur, Avi Hallan mengatakan jika ditotal, ada sebanyak 5 desa di Kecamatan Wulanggitang dan 2 desa di Kecamatan Ile Bura yang terdampak erupsi. Dua kecamatan tersebut berdekatan dengan puncak kawah.
“Hujan abu vulkanik masih sering terjadi di dua wilayah kecamatan tersebut jika terjadi erupsi, tergantung arah mata angin,” kata Avi dalam keterangan resminya, Selasa (2/1/2024).
Sementara kondisi mutakhir, abu dan debu vulkanik masih terlihat jelas dan menyebar ke berbagai titik, termasuk di tenda pengungsian warga. BPBD Kabupaten Flore Timur juga terus mengimbau masyarakat agar tetap menggunakan masker jika beraktivitas di luar demi mencegah penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
Lebih lanjut, BPBD Kabupaten Flores juga melakukan antisipasi dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi akibat peningkatan curah hujan tinggi di musim penghujan seperti banjir bandang, tanah longsor, banjir lahar dingin, banjir rob dan sebagainya.
“Terkait kebutuhan mendesak, BPBD Kabupaten Flores Timur melaporkan bahwa barang yang paling dibutuhkan berupa masker, tenda keluarga dan logistik serta peralatan lainnya,” pungkasnya.
Diketahui, hasil evaluasi yang dilakukan PVMBG per 1 Desember 2023 hingga 1 Januari 2024, teramati asap kawah utama berwarna putih, kelabu dan hitam dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 100-800 meter dari puncak. Pasca erupsi tanggal 23 Desember 2023 teramati adanya rekahan di sebelah barat laut puncak sepanjang 160 meter dan mengeluarkan asap putih tebal tinggi 300 meter.
Pada tanggal 1 Januari 2024 teramati adanya pusat erupsi baru yang berasal dari rekahan di sebelah tenggara-selatan puncak gunung Lewotobi Laki-Laki. Pada hari itu terjadi letusan dengan tinggi 1.000-1.500 meter dari puncak. Kolom abu letusan berwarna putih, kelabu hingga hitam.
Dari pengamatan instrumental, telah terjadi 5 kali gempa letusan atau erupsi, 44 kali gempa hembusan, 3 kali harmonik, 1 kali gempa tremor non-harmonik, 7 kali gempa tornillo, 20 kali gempa vulkanik dangkal, 113 kali gempa vulkanik dalam, 42 kali gempa tektonik lokal, 79 kali gempa tektonik jauh dan gempa tremor menerus dengan amplitudo maksimal 2-5.1 mm dominan 3.7 mm.
(FRI)