Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Sejauh 2.400 Meter, Warga Diminta Menjauh
Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran pada hari ini, Selasa (30/1/2024).
IDXChannel - Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran pada hari ini, Selasa (30/1/2024). Warga diminta untuk menjauh dari lokasi meluncurnya awan panas.
"Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan," begitu imbauan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Mereka mencatat guguran awan panas di Gunung Merapi ini terjadi sekira pukul 10:46 WIB. Guguran awan panas ini memiliki Amplitudo max 40 mm, durasi 244.68 detik, dan jarak luncur 2.400 meter ke Barat Daya atau ke Kali Bebeng. Visual Gunung Merapi kabut dan arah angin ke timur.
Sebelumnya pada Senin (29/1/2024) BPPTG juga mencatat terjadi tiga kali Awan Panas Guguran 3, Amplitudo 15-67 mm berdurasi : 97.16-152.52 detik. Kemudian 132 kali gempa Guguran dengan Amplitudo 3-45 mm, Durasi 20.84-199.6 detik. Dan 23 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan Amplitudo : 2-12 mm, S-P : 0.3-0.8 detik berdurasi 5.36-9.56 detik)
Selain 3 kali Awan Panas Guguran ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter, juga eramati 21 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter. Dan Teramati 1 kali guguran lava ke arah selatan ( Kali Boyong ) dengan jarak luncur 1.000 meter .
"Terdengar 1 kali suara guguran terdengar dari Pos Babadan dengan intensitas suara kecil," kata dia.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
"Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi," pungkasnya.
(NIY)