Gus Ipul: Jika Direstui Prabowo, Sekolah Rakyat Bisa Dimulai pada 2026
Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menargetkan Sekolah Rakyat bisa dimulai pada 2026 apabila direstui Presiden Prabowo Subianto.
IDXChannel - Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, Kementerian Sosial (Kemensos) menargetkan konsep sekolah rakyat akan diselesaikan dan dibangun secepatnya.
“Kalau tuntas perencanaannya. Mudah-mudahan ya, kalau nanti mendapatkan restu presiden, tahun depan bisa dimulai,” kata Gus Ipul dalam keterangannya saat mengunjungi Joglo Tani di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (18/1/2025).
Joglo Tani merupakan tempat bagi siapapun yang ingin belajar bertani dan beternak sejak 2008. Joglo Tani mengajarkan praktik ketahanan pangan lewat pemberdayaan.
Gus Ipul memastikan, akan mengakomodasi pandangan dari para pakar pendidikan soal sekolah rakyat. Lalu, Kemensos akan mematangkan konsep tersebut.
“Jadi ini (Joglo Tani), salah satu cara kita belajar mengenai praktik-praktik lapangan,” katanya.
Dia belum memutuskan soal kemungkinan sekolah rakyat akan mengadopsi kurikulum di Joglo Tani karena masih menerima berbagai masukan. Tapi, Gus Ipul memastikan Joglo Tani akan menjadi pertimbangan.
“Nanti kan juga ada model-model pemberdayaan yang lain. Tapi ketahanan pangan menjadi salah satu fokus kita. Apalagi menciptakan atau melahirkan, menghadirkan petani milenial,” katanya.
Gus Ipul menjelaskan, pelaksanaan sekolah rakyat bisa dilengkapi dengan ekstrakurikuler atau tambahan kurikulum. Di antaranya bertani dan bercocok tanam.
“Itu masih sangat mungkin sekali,” katanya.
Menurutnya, Joglo Tani merupakan contoh yang sangat baik untuk belajar bertani. Apalagi sudah ribuan orang yang belajar bertani dari berbagai kalangan mulai dari siswa SMK, mahasiswa, hingga keluarga yang ingin pensiun.
“Kisah-kisah sukses ini nanti bisa ditularkan oleh anak-anak muda kita. Barangkali salah satunya nanti adalah di sekolah rakyat besok. Nanti kita lihat ada yang sudah dimulai di sana,” katanya.
Dia menuturkan model pemberdayaan di Joglo Tani memang sangat praktis. Sehingga, siapapun bisa belajar langsung tanpa syarat usia.
“Ini sejalan dengan misi-misi Pak Presiden. Jadi kalau kita bisa membangun pertanian ketahanan pangan berbasis keluarga, berbasis komunitas, ya itu kan juga amat sangat baik,” katanya.
Dia juga mendorong Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang memiliki minat untuk berkontribusi dalam bidang ketahanan pangan lewat program pertanian milenial maupun Joglo Tani.
“Kita bisa kerja sama itu,” kata Gus Ipul.
Menurut Gus Ipul, tantangan dalam dunia pertanian salah satunya soal usia muda yang enggan bertani.
"Melihat kenyataan produk-produk mereka tidak dibeli dengan harga semestinya," katanya.
(Fiki Ariyanti)