Harga Gas Alam Cair Asia Diprediksi Makin Mahal karena Jalur Transit Rusia-Ukraina Ditutup
Harga gas alam cair (LNG) Asia diprediksi semakin mahal akibat jalur transit Rusia-Ukraina resmi ditutup.
IDXChannel- Harga gas alam cair (LNG) Asia diprediksi semakin mahal akibat jalur transit Rusia-Ukraina resmi ditutup. Sebab, penutupan itu bisa meningkatkan pesaingan dagang dengan Asia.
Dilansir dari Bloomberg, Kamis (2/1/2025), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sudah berharap ada peningkatan pasokan gas Amerika Serikat dan produsen lain ke Eropa setelah penutupan jalur transit Rusia-Ukraina.
Dia juga berharap harga pasokan gas nantinya juga lebih baik ketimbang sebelumnya. Sebab, invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 itu memicu krisis energi di Eropa yang menyebabkan lonjakan harga acuan regional dan harga gas alam cair internasional.
Sementara, Direktur Pelaksana Haitong International Securities, Scott Darling menilai penutupan jalur transit Rusia-Ukraina membuat persaingan gas alam cair (LNG) semakin ketat. Bahkan dia memprediksi harga LNG akan naik.
"Ini akan makin memperketat pasar LNG," kata Scott Darling di Bloomberg TV pada Kamis (2/1/2025).
"Kami pikir tahun ini dan mungkin tahun depan adalah pasar yang ketat. Pasokan, khususnya untuk LNG, ketat, dan kami melihat lebih banyak risiko kenaikan untuk menentukan harga LNG tahun ini dan tahun depan," ujarnya.
Pasokan gas Rusia ke Eropa melalui jalur Ukraina resmi ditutup pada 1 Januari 2025. Meski rencana itu sudah diketahui sebelumnya, namun Eropa masih harus mengganti sekitar 5 persen gasnya.
Kini pasokan gas Eropa mungkin lebih bergantung pada penyimpanan yang telah turun di bawah rata-rata untuk periode tersebut.
Kenaikan harga juga dilakukan untuk mengantisipasi penghentian jalur transit tersebut. Tolok ukur gas Eropa 2024 ditutup naik lebih dari 50 persen.
Keuntungan tersebut belum sepenuhnya tercermin dalam biaya LNG yang biasanya lebih mahal. Hal ini akan yang sangat diandalkan oleh negara-negara termasuk Jepang dan Korea Selatan.
(Ibnu Hariyanto)