Heboh Anggur Beracun dari China, Barantin Akhirnya Buka Suara
Badan Karantina Indonesia (Barantin) akhirnya merespons ramainya isu anggur Shine Muscat asal China yang disebut beracun oleh otoritas Thailand.
IDXChannel – Badan Karantina Indonesia (Barantin) akhirnya merespons ramainya isu anggur Shine Muscat asal China yang disebut beracun oleh otoritas Thailand. Menurut Kepala Barantin, Sahat Manaor Panggabean, anggur sejenis yang beredar di Indonesia aman untuk dikonsumsi.
Dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Bapanas, Jakarta, Senin (4/10/2024), Sahat mengatakan Barantin mengawasi pemasukan pangan segar asal tumbuhan (PSAT) dari luar negeri secara ketat. Pengawasan itu juga berlaku terhadap buah-buahan segar dari negara mana pun.
Dia mengklaim, pengawasan sudah dilakukan sejak dari negara asal (pre-border) hingga di tempat pemasukan di Indonesia (border). Hal itu bertujuan untuk memastikan produk yang diimpor, termasuk anggur Shine Muscat bebas cemaran, sehingga aman dikonsumsi masyarakat.
Pengawasan di border dilakukan oleh pejabat karantina dengan memeriksa pemenuhan persyaratan. Selain itu, dilakukan juga monitoring produk berbasis risiko, berupa pengambilan contoh produk untuk memastikan barang yang sampai di Indonesia aman untuk dipasarkan.
"Sebelum diekspor ke Indonesia, barang kiriman buah anggur harus dilakukan pengujian terlebih dulu terhadap cemaran oleh laboratorium penguji keamanan pangan China dan juga telah diregistrasi oleh Barantin," ujar Sahat.
Saat tiba di Indonesia, kata dia, pejabat karantina di tempat pemasukan akan memeriksa kelengkapan dokumen persyaratan pada saat pemasukan anggur. Pengambilan sampel juga dilakukan untuk pemeriksaan fisik dan laboratorium.
Sahat mengungkapkan, Barantin juga telah menetapkan batas maksimum residu (BMR) untuk residu pestisida dan batas maksimum cemaran (BMC) untuk logam berat serta cemaran mikroba yang mengacu pada standar internasional Codex dan SNI.
Untuk produk anggur impor, saat ini terdapat lebih dari 80 jenis bahan aktif pestisida yang telah diatur BMR-nya. Komoditas itu dinyatakan aman untuk dikonsumsi masyarakat Indonesia, dengan hasil pengujian selaras dengan otoritas keamanan pangan Malaysia dan Singapura
"Hasil pemeriksaan anggur Shine Muscat dari China terakhir di Pelabuhan Pemasukan Tanjung Perak, Surabaya, pada tanggal 31 Oktober 2024 dan beberapa tempat pemasukan lainnya tidak terdeteksi sehingga semuanya masih di bawah ambang batas yang ditetapkan," kata Sahat.
Kendati demikian, dia mengimbau masyarakat untuk selalu mengedepankan konsumsi buah-buahan lokal yang kualitas dan nutrisinya tidak kalah dengan buah-buahan impor. Dia juga meminta konsumen untuk senantias membiasakan mencuci buah dengan air mengalir sebelum dikonsumsi.
(Ahmad Islamy Jamil)