News

Heboh Kasus Korupsi, Pejabat Ukraina Dirombak di Tengah Perang dengan Rusia

Dian Kusumo 25/01/2023 09:56 WIB

residen Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan perombakan seluruh pejabat pemerintahannya.

Heboh Kasus Korupsi, Pejabat Ukraina Dirombak di Tengah Perang dengan Rusia. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan perombakan seluruh pejabat pemerintahannya.

Hal ini menyusul adanya laporan dari Transparency International tahun 2021, Ukraina adalah negara terkorup kedua di Eropa setelah Rusia. Secara global, peringkat 122 dari 180 negara. 

Janji Zelensky untuk membersihkan pemerintahan dari korupsi adalah salah satu alasan di balik cepatnya dia naik ke tampuk kekuasaan pada 2019. Salah satunya adalah dengan melakukan perombakan kabinet kerjanya. 

“Kami telah membuat keputusan-keputusan kepegawaian tentang pejabat berbagai tingkatan di kementerian dan lembaga pemerintah pusat lainnya, di daerah, dan dalam sistem penegakan hukum,” tukasnya. 

Perombakan yang dijanjikan oleh Zelenskyy pun mulai dilakukan pada hari ini. Wakil kepala staf Zelenskyy, Kyrylo Tymoshenko, mengumumkan pengunduran dirinya di akun Telegramnya pada Selasa pagi. Itu terjadi setelah media Ukraina melaporkan dia menggunakan kendaraan yang dimaksudkan untuk tujuan kemanusiaan dan evakuasi buat melakukan perjalanan bisnis.

“Saya ingin meminta Anda untuk memberhentikan saya dari jabatan Wakil Kepala Kantor Presiden Ukraina atas permintaan saya sendiri,” tulis Tymoshenko dalam surat pengunduran dirinya kepada Zelenskyy, tanpa memberikan alasan apa pun atas keputusannya. 

Dalam sebuah pernyataan yang membahas tuduhan tersebut, Tymoshenko mengatakan mobil tersebut - Chevrolet Tahoe - digunakan untuk tujuan resmi dan dia tidak pernah menyembunyikan fakta bahwa dia menggunakannya. 

“Dalam beberapa bulan terakhir, saya telah mengendarai mobil ini sekitar 40.000 kilometer dalam perjalanan bisnis ke seluruh Ukraina. Saya tidak akan menggunakan mobil ini di masa mendatang,” katanya, seraya menambahkan bahwa kendaraan tersebut akan dipindahkan ke salah satu daerah garis depan, di mana akan digunakan untuk tujuan kemanusiaan dalam beberapa hari mendatang seperti dilansir dari CNN. Dalam beberapa jam setelah pengumuman Tymochenko, lebih banyak lagi pejabat yang mengikuti jejaknya. 

Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Viacheslav Shapovalov, Wakil Jaksa Agung Oleksii Symonenko, Wakil Menteri Pembangunan Regional Ivan Lukerya dan Viacheslav Nehoda serta Wakil Menteri Kebijakan Sosial Vitalii Muzychenko semuanya diminta untuk mengundurkan diri atau berhenti seperti beberapa pejabat regional. 

Sebuah pernyataan yang diposting di situs web kementerian pertahanan mengatakan bahwa Shapovalov, sosok yang bertanggung jawab atas logistik Angkatan Bersenjata Ukraina, telah mengajukan pengunduran dirinya setelah “kampanye tuduhan” yang menurut kementerian itu tidak berdasar. Kementerian memposting surat pengunduran diri Shapovalov secara online. 

“Karena protes publik yang besar, yang sebagian besar dipicu oleh manipulasi yang tidak berdasar seputar masalah pasokan Angkatan Bersenjata Ukraina, ada risiko destabilisasi proses pasokan tentara,” bunyi surat itu. 

“Ini tidak dapat diterima selama perang dengan Rusia. Dalam situasi ini, prioritasnya adalah memastikan pekerjaan yang stabil dari Kementerian Pertahanan Ukraina dan menciptakan kondisi untuk inspeksi yang transparan dan tidak memihak oleh penegak hukum dan badan berwenang lainnya,” sambungnya.

Sedangkan Lukerya mengatakan bahwa dia membuat keputusan untuk meninggalkan jabatannya awal tahun ini. “Tetapi sayangnya, karena keadaan politik dan birokrasi, formalisasi hukum bertepatan dengan minggu ini,” akunya. 

(DKH)

SHARE