Heru Budi Sebut Permukiman Padat dan Kumuh Rentan Penyebaran TBC
Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono: Penyakit Tuberkulosis (TBC) banyak ditemukan dan rentan tertular dari warga yang ada di permukiman padat dan kumuh.
IDXChannel - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan, penyakit Tuberkulosis (TBC) banyak ditemukan dan rentan tertular dari warga yang ada di permukiman padat dan kumuh.
"Semua bisa rentan. Contoh rumah padat yang sehari-harinya tidak terkena matahari, sirkulasi udaranya kurang, begitu juga masyakarat yang tinggal di tempat yang tertata juga bisa tertular kan," ujar Heru Budi kepada awak media di Perpustakaan Nasional, Jakpus, Rabu (8/5/2024) pagi.
Dia memberikan contoh bahwa penyebaran TBC bisa dapat terjadi di mana saja karena dapat mudah tertular.
"Contoh, tadi dari yang saya sebutkan misalnya kalau anak, anaknya sehat tapi anaknya di dalam salah satu kelas itu tertular ada TBC kan bisa tertular juga. Dan kebanyakan juga dari bawaan dia penyakit lain seperti diabetes, kecenderungan tinggi tertular TBC," jelasnya.
Heru lantas meminta jajarannya untuk melakukan sosialisasi pencegahan penyakit TBC lebih gencar di pusat keramaian seperti transportasi publik.
"Ya pencegahannya kalau di tempat keramaian ya pakai masker. Inikan kembali kepada yang bersangkutan, kalau merasa kurang sehat dia terindikasi TBC ya kurangi aktivitas, pakai masker dan tentunya tadi berobat, kira-kira itu," kata Heru.
Dia juga mengungkapkan, sejumlah warga Tanah Tinggi Jakarta Pusat yang mengikuti penataan rumah (bedah kampung) di permukiman padat penduduk menjadi kader pencegahan TBC.
"Warga Tanah Tinggi itu ada bagian dari bangunan yang kita bedah kampung atau bedah rumah, mereka rumahnya sudah bagus tentunya nanti kehidupannya lebih baik lagi kita berikan mereka tugas untuk menjadi kader pencegahan TBC," terang dia.
Terkait program kampung bebas TBC, Heru memastikan Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Kementerian Kesehatan RI akan berkolaborasi mewujudkan hal tersebut.
"Sama saja seperti kegiatan Dinas Perhubungan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Bodetabekjur. Ini saya minta mereka bikin tim dinas kesehatan di antara dinas-dinas selalu komunikasi. Dan saya dengar nanti ada rapat yang dipimpin Pak Mendagri, Pak Menkes tiap minggu terkait TBC, kalau inflasi tiap minggu, nanti temanya inflasi dan TBC. Saya senang dengan hal itu," pungkas Heru Budi.
Sebagaimana diketahui, Pemprov DKI Jakarta menyebutkan ada 60 ribu kasus TBC di Jakarta pada tahun 2023. Dari 60 ribu kasus tersebut, sebanyak 59 ribu merupakan kasus TBC yang sensitif obat.
Sedangkan 1.203 kasus atau dua persen adalah kasus TBC yang resisten kebal obat.
(YNA)