News

Heru Budi Wanti-Wanti Jajarannya Bijak Bermedsos Jelang Pemilu 2024

Bachtiar Rojab 13/10/2023 09:15 WIB

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono kembali mewanti-wanti ASN untuk bijak saat menggunakan media sosial (medsos) jelang perhelatan Pemilu 2024.

Heru Budi Wanti-Wanti Jajarannya Bijak Bermedsos Jelang Pemilu 2024. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono kembali mewanti-wanti Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk bijak saat menggunakan media sosial (medsos) jelang tahun politik dan perhelatan Pemilu 2024.

Hal tersebut Heru katakan saat menjadi pembicara pada Podcast Kopi Sedap bertajuk 'Menuju Jakarta Global City' yang diselenggarakan oleh BPKD Provinsi DKI Jakarta pada Kamis, 12 Oktober 2023.

Pada acara itu, seorang ASN dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) DKI Jakarta yang melemparkan pertanyaan ke Heru Budi.

Pertanyaannya terkait dirinya yang juga ASN memiliki foto bersama dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang kini menjadi kandidat Calon Presiden (Capres).

"Kami dulu pernah berfoto ria dengan Pak Gubernur sebelumnya yang kebetulan sekarang jadi Capres. Saya mau menghapus dari medsos saya, takutnya kan nanti Pak Pj lihat lho kok masih ada foto dengan ini ya. Mohon konfirmasinya," ucap ASN bernama Muji itu, ditulis Jumat (13/10/2023).

Menanggapi hal itu, Heru mengatakan, foto tersebut tidak perlu dihapus. Namun, ia memberi saran agar foto tersebut diberi tanggal agar tidak menjadi keliru.

"Enggak usah dihapus. Tambahin saja tanggal. Tambahin tanggal, jangan dihapus. Nanti dihapus dikira saya suruh hapus. Enggak usah. Tambahin tanggal foto ini difoto tanggal sekian," imbuhnya.

"Tolong menggunakan media sosial secara bijak. Dengan operasi siber pasti ketahuan. Meng-share, meminta, mendukung itu hati-hati. BKD tolong jelaskan ini ke ASN agar mereka paham dan tidak lupa," sambungnya.

Di sisi lain, Heru juga mewanti-wanti ASN jika menghadiri sebuah acara. Terlebih, acara yang didatangi ternyata merupakan giat kampanye.

"Hati-hati kalau ASN diundang, tapi di sana dalam situasi kampanye, dalam undangan tidak disebutkan memang itu kampanye. Ini hati-hati kejebak, bisa kena Undang-Undang ASN, nanti bisa dipanggil Bawaslu dan lainnya. Saya minta teman-teman semua berhati-hati dan terkontrol," pungkasnya.

(YNA)

SHARE