Ibu Kota Masih Jadi Magnet, Jumlah Pendatang Baru Naik 7,92 Persen
DKI Jakarta masih menjadi magnet meski status ibu kota yang disandangnya berakhir pada 2024.
IDXChannel - DKI Jakarta masih menjadi magnet meski status ibu kota yang disandangnya berakhir pada 2024. Tercatat, jumlah pendatang sepanjang 2021-2022 meningkat hingga 7,92 persen.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Kadisdukcapil) DKI Jakarta mengungkapkan data tersebut masih relatif kecil dibanding tahun 2020-2021 yang meningkat 18,55 persen.
"Kalau kita lihat, dari 2020 ke 2021 sekitar 18,55%. Dari 2021 ke 2022 data semester 1 tahun 2022 7,92%. Pendatang di 2020 itu ada sekitar 113.814, sedangkan 2021 139.740 dan 2022 151.752," kata Budi Awaluddin kepada awak media di Pendopo Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2023).
Budi menyebut, memang ada kenaikan sedikit dari tahun 2021 ke 2022. Menurutnya Jakarta memiliki 'magnet' tersendiri sehingga banyak penduduk luar Jakarta hendak mengadu nasib di Ibu Kota.
"Ada sedikit kenaikan dari tahun 2021 ke 2022 karena memang Jakarta ini punya daya tarik tersendiri. Jadi banyak penduduk (luar Jakarta) yang ingin mengadu nasibnya ke Jakarta," ucap Budi.
Budi mengungkap bahwa hampir 75 persen pendatang berlatar belakang pendidikan SMA sederajat ke bawah. Selain itu, 50 persen diantaranya bahkan tidak memiliki keterampilan.
"Memang trennya dari beberapa tahun belakangan ini yang datang ke Jakarta itu hampir 75% mereka adalah SMA sederajat ke bawah dan hampir 50% mereka tidak punya keterampilan. Ini yang perlu kita cermati dan sikapi dengan baik terkait tren pendatang dalam beberapa tahun ke Jakarta. Sehingga kita liat mereka yang datang ke Jakarta adalah mereka yang pendidikannya SMA ke bawah dan tengahnya nggak punya keterampilan," ujarnya.
Lebih lanjut, Disdukcapil DKI terus melakukan sosialisasi kepada penduduk untuk tertib administrasi kependudukannya.
"Antisipasinya bagi kami Disdukcapil DKI Jakarta memang kita selalu melakukan pembinaan dan juga sosialisasi kepada penduduk DKI Jakarta agar semuanya yang hadir di Jakarta tertib administrasi kependudukannya. Kita ada program kamsa, kampung sadar adminduk yang kita lakukan ke RW-RW, bagaimana kita memberikan sosialisasi dan layanan jemput bola kepada masyarakat agar mereka tertib administrasi kependudukannya," tuturnya.
(DES)