Iklim Makin Tak Menentu, Ini Strategi Bulog Penuhi Pasokan Beras
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produksi beras nasional diperkirakan anjlok 760.000 ton pada 2024. Angka itu turun 2,43 persen dibandingkan tahun lalu.
IDXChannel – Cuaca yang semakin sulit diprediksi dan iklim yang tidak menentu saat ini berdampak terhadap pasokan beras nasional. Kondisi tersebut menjadi tantangan besar bagi Perum Bulog selaku BUMN yang menjalankan penugasan pemerintah sektor pangan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produksi beras nasional diperkirakan anjlok 760.000 ton pada 2024. Angka itu turun 2,43 persen dibandingkan tahun lalu. Merosotnya produksi beras tahun ini disebabkan oleh turunnya luas panen, dampak dari fenomena El Nino selama semester II-2023.
Merespons hal tersebut, Direktur Bisnis Bulog Febby Novita mengatakan, perusahaan bakal memperluas Program Mitra Tani. Lewat program itu, Bulog akan memperkuat rantai pasokan dan meningkatkan produktivitas pertanian.
Berikutnya, pihaknya akan memberikan pelatihan kepada petani mengenai metode pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan. “Bulog ini hadir di tengah kondisi cuaca dan iklim yang berubah-ubah, tetapi kami melakukan kerja sama dengan menjemput ke hulu, jadi kita melakukan kolaborasi dengan Pandawa Agri Indonesia melalui Program Mitra Tani,” kata Febby, Kamis (17/10/2024).
Untuk memenuhi kebutuhan stok beras dalam negeri, Bulog memperluas jangkauan Mitra Tani. Program tersebut menjadi sebuah inisiatif hulu yang dirancang untuk mengatasi tantangan ketahanan pangan dengan mendukung petani secara langsung.
Fokus program itu ada pada peningkatan akses sumber daya pertanian seperti pupuk dan benih, sekaligus menawarkan pembiayaan produksi untuk memastikan petani dapat menjalankan praktik pertanian berkelanjutan. Febby mencatat, Bulog sudah melakukan penyerapan gabah melalui Mitra Tani di Banyuwangi, Jawa Timur.
Dia mengungkapkan, luas lahan yang dipanen di Desa Watukebo, Banyuwangi, sekitar 6 hektare (ha) dari luas lahan kemitraan yang mencapai 31 ha. “Kita panen hari ini membuktikan bahwa Bulog ini hadir ditengah dalam kondisi cuaca dan iklim yang berubah-ubah,” ujarnya.
(Ahmad Islamy Jamil)