News

India dan Uni Eropa Siap Adakan Pertemuan Berikutnya, Bahas Perjanjian Perdagangan Bebas

Kunthi Fahmar Sandy 08/09/2025 07:16 WIB

Nantinya pertemuan ini akan fokus beralih ke isu yang lebih substansial

India dan Uni Eropa Siap Adakan Pertemuan Berikutnya, Bahas Perjanjian Perdagangan Bebas (FOTO:Dok Laman Hindustimes)

IDXChannel - India dan Uni Eropa (UE) akan mengadakan putaran perundingan mengenai kesepakatan perdagangan bebas di New Delhi pekan ini.

Dilansir dari laman Hindustimes Senin (8/9/2025), nantinya pertemuan ini akan fokus beralih ke isu yang lebih substansial seperti hambatan non-tarif, akses pasar, dan pengadaan publik karena kedua belah pihak berlomba untuk mencapai target penyelesaian negosiasi pada akhir tahun.

Nantinya, pada beberapa minggu mendatang juga akan menyaksikan serangkaian pertemuan antara kedua pihak di New Delhi dan Brussels untuk menyelesaikan agenda strategis dan hasil lainnya yang akan diumumkan pada KTT India-UE yang akan diselenggarakan oleh pihak India pada kuartal pertama 2026, ujar beberapa orang yang mengetahui masalah tersebut.

Adapun putaran ke-13 perundingan perjanjian perdagangan bebas (FTA), yang dijadwalkan dimulai pada 8 September, akan dilanjutkan dengan kunjungan Komisioner Perdagangan Uni Eropa Maros Sefcovic dan Komisioner Pertanian Christophe Hansen ke New Delhi untuk memberikan dorongan politik pada negosiasi tersebut, ungkap sumber tersebut.

Kesepakatan perdagangan tersebut akan menjadi penting di tengah turbulensi yang ditimbulkan oleh kebijakan tarif pemerintah AS.

“Perang tarif menciptakan distorsi dan semua pihak tertarik untuk mencari cara agar kita dapat mengurangi risiko,” ujar salah satu sumber tersebut.

Saat ini, Sefcovic sedang berkunjung untuk berunding dengan Menteri Perdagangan Piyush Goyal guna memberikan dorongan politik pada negosiasi dan memastikan negosiasi tersebut tidak terhambat oleh hal-hal teknis.

 Kedua belah pihak sejauh ini telah menyelesaikan 11 dari 23 bab atau bidang kebijakan FTA yang mencakup kekayaan intelektual, bea cukai dan fasilitasi perdagangan, transparansi, praktik regulasi, bantuan administratif timbal balik, UKM, sistem pangan berkelanjutan.

Lalu penyelesaian sengketa, persaingan dan subsidi, perdagangan digital, dan klausul antipenipuan, dan hampir menyelesaikan bab lain tentang pergerakan modal.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE