Indonesia akan Kirim Bantuan Rp17 Miliar untuk Korban Tanah Longsor di Papua Nugini
Rencana pengiriman bantuan ini mulai disalurkan pada 8 Juli 2024 mendatang
IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan Indonesia akan mengirimkan bantuan senilai Rp17 miliar untuk korban tanah longsor di Papua Nugini.
Rencana pengiriman bantuan ini mulai disalurkan pada 8 Juli 2024 mendatang. “Kita akan berikan bantuan kemanusiaan kepada kepada korban tanah longsor di Papua Nugini. Kejadiannya ada 24 Mei 2024 lalu sehingga sudah berlangsung satu bulan lebih sehingga ini akan berpengaruh terhadap jenis bantuan yang akan kita kirim itu karena tentu saja ini sudah mulai proses menuju ke arah kedaruratan,” kata Muhadjir dalam keterangannya di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (1/7/2024).
Muhadjir mengatakan korban meningkat akibat longsor di Papua Nugini tercatat 670 orang meninggal dunia. Sementara, sebanyak 1.250 orang saat ini mengungsi akibat tanah longsor ini. “Bantuan-bantuan dari luar negeri sudah berdatangan dan kita akan ikut memperkuat berikan bantuan," katanya.
“Nilai bantuannya nanti ada sekitar 17 miliar rupiah lebih yang akan kita berikan dengan berbagai macam batuan terutama adalah bantuan-bantuan kesehatan yang masih sangat dibutuhkan untuk para korban,” tuturnya.
Sementara itu, Muhadjir mengatakan bahwa bantuan ini akan dikirimkan pada tanggal 8 Juli 2024. “Jadi saya pertegas untuk rencana pengiriman bantuan itu tanggal 8 Juli 2024, nanti akan dipimpin langsung oleh Pak Kepala BNPB, kalau saya diizinkan Pak Presiden mungkin saya juga akan gabung ikut memimpin," ujar dia.
“Kemudian jenis bantuannya secara rinci di samping bantuan kesehatan, untuk kebutuhan kesehatan, itu tadi sudah ada daftarnya di sini ada genset, 5 KVA portable, kemudian lampu solar, peralatan masak, tadi selimut sudah disinggung oleh bu dirjen, kemudian sleeping bag dan yang lain,” ujar Muhadjir.
Lebih lanjut, Muhadjir mengingatkan agar bantuan yang dikirimkan tepat sasaran. Sehingga kebutuhan yang diperlukan harus disesuaikan lagi. “Jangan sampai bantuan kita ke sana tidak maksimal, sasarannya tidak kurang tepat, sehingga kita upayakan bisa tersampaikan, tersalurkan dengan sesuai dengan kebutuhan para korban di sana,” katanya.
(SAN)