Indonesia Gelar Pameran Dagang di Kamboja, Nilai Transaksi Tembus Rp35 Miliar
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh sukses menyelenggarakan pameran pedagangan.
IDXChannel - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh sukses menyelenggarakan pameran pedagangan Sousdey Indonesia yang berlangsung di Kamboja pada September 2024.
Pameran yang resmi dibuka Menteri Perdagangan Kamboja Nimul Cham ini diikuti lebih dari 100 eksibitor — dua per tiganya dari Indonesia dan selebihnya adalah perusahaan Kamboja yang mengimpor dan mendistribusikan produk Indonesia.
"Seiring dengan upaya kami untuk melampaui pencapaian tahun lalu, Sousdey Indonesia tidak hanya mempromosikan produk terbaik Indonesia tetapi juga membuka dan mendorong kolaborasi B-to-B dan P-to-P yang lebih luas," kata Duta Besar RI untuk Kamboja Dr Santo Darmosumarto dalam keterangan persnya pada Rabu (25/9/2024).
Sebelumnya dikenal sebagai Indonesia Trade and Tourism Promotion (ITTP), Sousdey Indonesia mencatat rekor baru dalam hal jumlah pengunjung, dengan pengunjung tercatat lebih dari 4.000 orang. Pada 2023, jumlah pengunjung ITTP tercatat 3.325 orang.
Sousdey Indonesia mencatat total transaksi lebih dari USD2,3 juta atau sekitar Rp35 miliar. Hal ini terbagi atas transaksi penjualan langsung senilai USD42.000 dan transaksi potensial senilai USD2,28 juta.
Kenaikan transaksi langsung tersebut mengindikasikan peningkatan sebesar 89 persen dibandingkan tahun lalu, sementara transaksi potensial meningkat lebih dari dua kali lipat, dari USD1,1 juta menjadi USD2,28 juta.
Transaksi potensial tersebut dapat terwujud dari implementasi konkret tiga perjanjian kerja sama yang ditandatangani selama Sousdey Indonesia di bidang makanan dan minuman, fesyen, dan layanan pendidikan. Selain itu, terdapat pula diskusi intensif di antara calon mitra di bidang kerajinan tangan dan perhiasan, furnitur, farmasi, serta pengolahan makanan dan sampah.
Pada delapan bulan pertama 2024, total perdagangan kedua negara mencapai USD739 juta, dengan ekspor Indonesia ke Kamboja mencapai USD 669 juta. Jika tren ini terus berlanjut, diperkirakan rekor perdagangan tahun lalu yang mencapai USD1,1 miliar akan terlampaui. (Wahyu Dwi Anggoro)