News

Indonesia Komitmen Tingkatkan Kebijakan Pro-Iklim di COP29

Wahyu Dwi Anggoro 14/11/2024 08:53 WIB

Indonesia berkomitmen meningkatkan ambisi dan kontinuitas aksi iklim.

Indonesia Komitmen Tingkatkan Kebijakan Pro-Iklim di COP29. (Foto: Kemlu)

IDXChannel - Indonesia berkomitmen meningkatkan ambisi dan kontinuitas aksi iklim. Salah satu visi Presiden Indonesia Prabowo Subanto adalah pertumbuhan ekonomi di atas 8 persen melalui pembangunan ekonomi hijau, resiliens, dan inklusif.

Hal itu disampaikan Hashim Djojohadikusuomo, Utusan Khusus Presiden pada World Leaders Climate Action Summit (WLCAS) Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-29 (COP29) di Baku, Azerbaijan pada Selasa (12/11/2024).

“Indonesia akan mengembangkan Green Transmission Line sepanjang 70.000 kilometer untuk mendukung penyaluran energi ke pulau-pulau terpadat, menyiapkan infrastruktur Green Smart grid untuk melipatgandakan kapasitas listrik bersumber angin dan surya, menyiapkan kapasitas listrik 60 GigaWatt dari tenaga air, panas bumi, surya dan angin," kata Hashim dalam pernyataannya.

"Indonesia menargetkan 75 persen penambahan kepasitas listrik nasional bersumber dari energi baru terbarukan pada 2040," katanya.

KTT COP 29 dihadiri 82 Kepala/Negara dan Utusan Khusus termasuk Indonesia. Melalui COP29, Indonesia memanfaatkan momentum untuk terus konsisten menyuarakan kepentingan negara berkembang dalam upaya global membatasi kenaikan suhu permukaan bumi di bawah 1.5 derajat Celcius guna mewujudkan dan mendorong komitmen, mekanisme dan implementasi pendanaan, kerja sama dan investasi di bidang penanganan iklim, energi dan konservasi lingkungan. 

Delegasi Indonesia pada WLCAS didukung Kementerian Kehutanan, Kementeri Lingkungan Hidup, Kementerian Luar Negeri, dan unsur Kementerian/Lembaga lainnya.

WLCAS mengawali perundingan COP 29 yang merupakan kerangka global pengambilan keputusan tertinggi untuk isu perubahan iklim.

Delegasi Indonesia  akan melakukan sejumlah negosiasi antara lain mengenai target kolektif baru untuk pendanaan iklim, pasar karbon yang dapat dioptimalkan bagi mekanisme dan model ekonomi terkait untuk aksi iklim; perluasan sumber pendanaan dan operasionalisasi loss and damage; penguatan nationally determined contributions melalui Second NDCs

Selain rangkaian negosiasi, Hashim juga membuka Paviliun Indonesia, memberikan keynote speech pada CEO Climate Talks, dan  Green Growth Energy Mc Kinsey Forum, meresmikan Kesepakatan Skema Karbon Kredit Indonesia-Jepang, serta melakukan pertemuan bilateral Indonesia-Jerman dan Indonesia-Turki. (Wahyu Dwi Anggoro)

SHARE