News

Inflasi AS Naik 2,9 Persen pada Agustus 2025

Kunthi Fahmar Sandy 12/09/2025 07:02 WIB

Indeks Harga Konsumen naik 2,9 persen dibandingkan Agustus tahun sebelumnya

Inflasi AS Naik 2,9 Persen pada Agustus 2025 (FOTO:Dok Laman Yahoo Finance)

IDXChannel - Inflasi AS kembali meningkat pada bulan Agustus, sehingga menghantam konsumen di beberapa kategori pengeluaran terbesar.

Dilansir dari laman Yahoo Finance (12/9/2025), Indeks Harga Konsumen naik 2,9 persen dibandingkan Agustus tahun sebelumnya dengan biaya makanan, gas, dan tempat tinggal yang semuanya meningkat.

Harga bahan makanan kembali naik

Harga bahan makanan melonjak 0,5 persen di bulan Agustus dan 3,2 persen lebih tinggi dari tahun lalu.

Sedangkan harga kopi menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan, melonjak 3,6 persen dari bulan Juli. Harga makanan pokok Kamis pagi 20,9 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Harga daging sapi masih tinggi

Di sisi lain, daging sapi giling 12,8 persen lebih tinggi dibandingkan Agustus 2024, dan steak naik 16,6 persen. Menurut laporan, harga rata-rata satu pon daging sapi giling sekarang adalah USD6,34.  Ayam, ikan, dan makanan laut lainnya mengalami kenaikan yang lebih moderat, kurang dari 3 persen year-on-year. Sementara harga ham dan daging babi menurun.

Telur, yang melonjak harganya melambangkan kecemasan inflasi, tidak mengalami kenaikan bulanan tetapi masih 10,9 persen lebih tinggi year-on-year.

Selusin telur besar Grade A, rata-rata, berharga USD3,59 pada bulan Agustus, turun satu sen dari USD3,60 pada bulan Juli dan USD3,78 pada bulan Juni.

"Banyak dari produk makanan ini terdampak tarif karena AS merupakan importir pangan netto," ujar Gargi Chaudhuri, kepala strategi investasi dan portofolio BlackRock untuk wilayah Amerika. Biaya makan di luar meningkat 0,3 persen dari bulan Juli dan 3,9 persen lebih tinggi dari tahun lalu.

Apakah tarif membebani lebih banyak?

Baik para ekonom maupun konsumen sama-sama waspada terhadap tanda-tanda tarif global besar-besaran Presiden Trump yang mulai terlihat di kasir. 

Inflasi inti (tidak termasuk inflasi makanan dan energi yang volatil) naik 3,1 persen year-on-year pada bulan Agustus, tidak berubah dibandingkan bulan Juli.

Secara bulanan, harga inti naik 0,3 persen, menyamai kenaikan bulan Juli, yang merupakan kenaikan bulanan tercepat dalam enam bulan. Kenaikan ini berpotensi mengindikasikan bahwa barang impor yang dikenakan tarif memengaruhi harga konsumen.

Kategori barang impor yang mengalami peningkatan signifikan antara lain mobil baru dan bekas, perabot rumah tangga, pakaian jadi, dan makanan kaleng.

"Setelah kenaikan yang lemah pada bulan Juni dan Juli, Agustus menunjukkan momentum harga yang lebih kuat akibat tarif pada beberapa barang karena perusahaan membebankan biaya yang lebih tinggi kepada konsumen," ujar Chaudhuri dalam sebuah rilis.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE