News

Ini Alasan Polisi Gunakan Kendaraan Listrik Kawal KTT G20 di Bali

M Fadli Ramadan 07/11/2022 01:30 WIB

Kepolisian Republik Indonesia akan menggunakan 127 kendaraan listrik, yang terdiri dari 88 unit mobil dan 96 unit motor untuk KTT G20.

Kendaraan listrik (Ilustrasi)

IDXChannel - Kepolisian Republik Indonesia akan menggunakan 127 kendaraan listrik, yang terdiri dari 88 unit mobil dan 96 unit motor, untuk pengamanan dan pengawalan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, pada 15-16 November mendatang.

Menggunakan kendaraan listrik dalam melakukan pengamanan dan pengawalan para delegasi KTT G20 karena berkaitan dengan isu utama yang akan dibahas dalam pertemuan pemimpin negara tersebut.

Selain untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih, ternyata ada alasan lain polisi menggunakan kendaraan listrik saat menjalani tugas pengawalan di G20. Ini disebabkan yang boleh memasuki area dihelatnya KTT G20 hanya kendaraan listrik.

“Yang boleh memasuki area Nusa Dua juga adalah kendaraan-kendaraan non fosil, atau kendaraan-kendaraan yang memiliki tingkat polusi yang nol,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, M.Hum., M.Si., M.M. seperti dikutip dari akun Instagram @divisihumaspolri, Minggu (6/11/2022).

“Ketentuan untuk pengawalan Presidensi G20 harus yang berbahan bakar non-fosil, yang betul-betul kita mengarah kepada non-polusi dan ramah lingkungan. Tanpa polusi ya kendaraan listrik ini akan digunakan.”

Korlantas Polri juga memberikan pelatihan kepada para personel terkait pengelolaan kendaraan listrik berbasis baterai dalam rangka mendukung perhelatan KTT G20 di Bali. Ini dilakukan agar para personel yang melakukan pengawalan dan pengamanan dapat mengendarai kendaraan listrik tersebut dengan baik.

“Kenapa ini perlu dilatihkan, karena ini merupakan sarana prasarana baru. Yang oleh karenanya betul-betul, unsur keamanan, keselamatan, ini menjadi unsur yang paling utama, baik bagi pengemudi maupun nanti untuk melaksanakan kegiatan pengamanan,” ujar Dedi.

Wakapolri, Komjen Pol. Prof. Dr. Gatot Eddy Pramono, M.Si., juga menekankan pentingnya kesiapan pengamanan dari semua aspek dalam menyukseskan KTT G20 di Bali.

“Pak Kapolri menyampaikan bahwa kita ini akan berkolaborasi, bekerja sama, berkoordinasi, kita bersinergi dengan teman-teman dari TNI, kementerian lembaga, pemerintah daerah, termasuk juga masyarakat calang-calang yang ada di sini,” ucap Eddy.

“Sehingga kita betul-betul menyiapkan langkah-langkah, upaya-upaya untuk mengantisipasi semua potensi-potensi kerawanan yang ada.”

Pada Operasi Puri Agung 2022, Polri menerjunkan sekitar 9.700 personel yang sudah dibekali dengan keterampilan dan memiliki kemampuan yang mumpuni dalam pengamanan.

Diharapkan ini dapat meminimalisir dan mengatasi potensi kontijensi yang muncul agar tidak mengganggu keamanan serangkaian acara KTT G20 di Indonesia.

(NDA) 

SHARE