News

Iran Gelar Pilpres untuk Cari Pengganti Ebrahim Raisi yang Tewas Kecelakaan Helikopter

Wahyu Dwi Anggoro 28/06/2024 07:30 WIB

Iran akan menggelar pemilihan presiden (pilpres) pada Jumat (28/6/2024) untuk mencari pengganti Ebrahim Raisi yang tewas dalam kecelakaan helikoper.

Iran Gelar Pilpres untuk Cari Pengganti Ebrahim Raisi yang Tewas Kecelakaan Helikopter. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Iran akan menggelar pemilihan presiden (pilpres) pada Jumat (28/6/2024) untuk mencari pengganti Ebrahim Raisi yang tewas dalam kecelakaan helikoper.

Dilansir dari Reuters, empat kandidat akan bertarung dalam pilpres kali ini. Sebagian besar adalah tokoh garis keras.

Ada tiga tokoh garis keras yang menjadi calon presiden (capres), yakni eks komandan Garda Revolusi Mohammad Baqer Qalibaf, eks juru runding nuklir  Saeed Jalili, dan eks menteri hukum Mostafa Pourmohammadi.

Satu-satunya tokoh moderat adalah eks menteri kesehatan Massoud Pezeshkian. Dia mendorong perdamaian dengan Barat, reformasi ekonomi, liberalisasi sosial, dan pluralisme politik.

Dewan Wali, lembaga yang bertugas menjaga konstitusi Iran, sebelumnya menyetujui enam capres. Namun, dua kandidat mengundurkan diri sebelum pemungutan suara.

Raisi tewas dalam kecelakaan helikopter bulan lalu. Iran saat ini dipimpin Wakil Presiden Mohammad Mokhber yang tidak ikut pilpres.

Berdasarkan sistem pemerintahan Iran, presiden bukanlah orang nomor satu di negara tersebut. Kekuasaan terbesar dimiliki Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei yang telah berkuasa lebih dari tiga dekade.

Pilpres kali ini bertepatan dengan meningkatnya ketegangan regional akibat perang antara Israel dengan Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon, serta meningkatnya tekanan Barat terhadap Iran atas program nuklirnya yang berkembang pesat.

Meski demikian, jumlah pemilih di Iran terus menurun dalam beberapa tahun ke belakang. Hanya 48% pemilih berpartisipasi dalam pilpres sebelumnya. Jumlah pemilih mencapai rekor terendah yaitu 41% dalam pemilihan parlemen tiga bulan lalu.

Dalam kampanye mereka, keempat kandidat berjanji untuk menghidupkan kembali perekonomian yang lesu akibat salah urus, korupsi, dan sanksi Barat yang diterapkan kembali sejak 2018 setelah AS membatalkan perjanjian nuklir. (WHY)

SHARE