Israel Berencana Rebut Kota Gaza di Tengah Desakan Gencatan Senjata
Kabinet Keamanan Israel menyetujui rencana untuk mengambil alih Kota Gaza. Keputusan itu diungkapkan kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
IDXChannel - Kabinet Keamanan Israel menyetujui rencana untuk mengambil alih Kota Gaza. Keputusan itu diungkapkan kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Sebelumnya, Netanyahu mengungkapkan gagasan untuk menduduki seluruh wilayah Jalur Gaza. Langkah itu bertujuan untuk memberantas kelompok Hamas.
"Kami tidak ingin mempertahankannya. Kami ingin memiliki perimeter keamanan," kata Netanyahu dalam wawancara dengan Fox News, dilansir dari Xinhua pada Jumat (8/8/2025).
"Kami ingin menyerahkannya kepada pasukan Arab yang akan memerintahnya dengan benar tanpa mengancam kami dan memberikan kehidupan yang baik bagi warga Gaza," ujarnya.
Namun, gagasan Netanyahu tersebut ditentang sejumlah petinggi militer Israel. Media Israel menyebut rencana pengambilalihan Kota Gaza sebagai bentuk kompromi antara kedua belah pihak.
Manuver Netanyahu berbanding terbalik dengan desakan gencatan senjata dari dunia internasional. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dijadwalkan menggelar forum terkait Palestina pada September mendatang.
"Pernyataan Netanyahu mengungkapkan motif sebenarnya di balik mundurnya Israel dari meja perundingan," kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
Setidaknya 9.752 warga Palestina tewas dan 40.004 lainnya terluka sejak Israel memperbarui serangan intensifnya di Gaza pada Maret 2025, sehingga jumlah total korban tewas sejak Oktober 2023 menjadi 61.258, dan korban luka menjadi 152.045. (Wahyu Dwi Anggoro)