Jakpro Target Renovasi JIS Kelar Oktober 2023
Renovasi Jakarta International Stadium (JIS) terus dikebut menjelang perhelatan piala Dunia U-17.
IDXChannel - Renovasi Jakarta International Stadium (JIS) terus dikebut menjelang perhelatan piala Dunia U-17. PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pengelola menargetkan, renovasi ini akan selesai pada Oktober 2023.
"(Renovasi) seperti akses-akses kawasan, kemudian perbaikan-perbaikan yang dibutuhkan untuk akses pemain dan lain-lain. Sudah berproses. Targetnya Oktober semua harus selesai," ucap Direktur Utama Jakpro, Iwan Takwin di Balai Kota Provinsi DKI Jakarta, Senin (7/8/2023).
JIS memang saat ini tengah dalam tahap pembenahan. Stadion dengan kapasitas 82 ribu penonton termasuk dalam delapan stadion yang dipilih oleh PSSI sebagai lokasi penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 yang direncanakan berlangsung pada 10 November hingga 2 Desember 2023.
Iwan mengatakan, terkait penggantian rumput JIS yang tidak standar FIFA akan kembali ditinjau dalam beberapa hari kedepan. Sebab belum lama ini, FIFA menyarankan penggantian rumput di JIS karena dinilai memiliki risiko jika tidak diganti.
"Ini dilakukan komunikasi sudah dicek kan, mereka minggu-minggu ini datang lagi. Lihat perkembangannya (rumput) untuk treatment-nya," ujar Iwan.
Diketahui, soal rumput JIS tidak sesuai dengan standar FIFA sempat diberitahu oleh Chairman Karya Rama Prima, Qamal Mustaqim. Karya Rama Prima merupakan perusahaan yang mengurus rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Hal itu dikatakan Qamal saat melakukan tinjauan ke JIS pada Selasa (4/7/2023).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, pun akan mengganti semua rumput yang ada JIS.
"Hari ini kami melihat JIS, stadion yang bagus, namun kami evaluasi. Kalau nanti dievaluasi FIFA, mudahan-mudahan bisa memenuhi standar, salah satu yang utama rumput," kata Basuki baru-baru ini.
"Kondisi rumput sekarang menurut evaluasi ahlinya (Qamal) yang juga mengevaluasi 22 stadion termasuk yang memasang rumput GBK untuk Asian Games, jelas tidak masuk dalam standar FIFA kalau dengan kondisi sekarang," tukasnya.
(FAY)