News

Jalur Wisata Gunung Bromo Bakal Ditambah Dinding Penahan Imbas Kecelakaan Maut

Avirista M/Kontributor 17/05/2024 08:46 WIB

Rencananya dalam waktu dekat jalur yang rawan kecelakaan di Jurang Lajing, Kabupaten Malang, bakal diperkuat dengan rambu lalu lintas tambahan.

Jalur Wisata Gunung Bromo Bakal Ditambah Dinding Penahan Imbas Kecelakaan Maut (FOTO:Dok Ist)

IDXChannel - Tindakan pencegahan dilakukan pasca kecelakaan maut di jurang kawasan Gunung Bromo Malang. 

Rencananya dalam waktu dekat jalur yang rawan kecelakaan di Jurang Lajing, Dusun Jarak Ijo, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, bakal diperkuat dengan rambu-rambu lalu lintas tambahan, dan dinding penahan.

Hal ini diputuskan usai Bupati Malang bersama jajaran perangkat daerah dan Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNTBS) selaku pengelola taman nasional, mengunjungi lokasi kecelakaan maut yang menewaskan empat orang tersebut.

Bupati Malang Sanusi menyampaikan, upaya sementara yang bisa dilakukan di antaranya memasang rambu-rambu rawan kecelakaan, dan dinding penahan, supaya nanti pengendara yang melewati jalur TNBTS ini kesadarannya timbul untuk hati-hati. Menurutnya, jalur ini memang rawan karena merupakan jalur turunan curam, dengan diameter lebar jalan sempit.

“Ini nanti melalui Dinas Perhubungan Kabupaten Malang akan dipasangkan rambu-rambu lalu lintas, lampu peringatan, batasan kecepatan, serta dinding jalan. Kemungkinan paling cepat pada PAK tahun ini,” ujar Sanusi, usai peninjauan lokasi, pada Kamis (16/5/202).

Langkah ke depan pun telah dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang berkoordinasi dengan Kementerian PUPR dan BB-TNTBS, selaku pengelola kawasan taman nasional, untuk pelebaran jalan. Tapi kewenangan pelebaran jalan itu menjadi sepenuhnya hak Kementerian PUPR, karena jalannya berstatus jalan nasional.

"Ke depan untuk jangka panjangnya, Jalur TNBTS ini akan dilebarkan. Namun pelebaran inikan memerlukan koordinasi dengan TNBTS dan Kementerian PUPR," ujarnya.

Sanusi menekankan, agar pengendara yang melintasi jalur TNBTS untuk lebih berhati-hati, saat melewati jalanan berliku yang cukup curam itu. Apalagi ketika berkendara saat malam yang minim penerangan.

“Terutama para pengguna motor matic juga harus berhati-hati saat melewati jalan turunan, dikarenakan kampas res yang mudah panas dan mengakibatkan rem blong,” tukasnya.

Sebagai informasi, kecelakaan maut menewaskan empat orang terjadi pada Senin malam (13/5/2024) pukul 18.00 WIB. Sebuah mobil Toyota Fortuner dengan Nopol B 1863 TJG, berpenumpang 9 orang terjun ke Jurang Lajing, di Dusun Jarak Ijo, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.

Kontur jalan yang menurun dan gelap gulita, ketika malam hari diduga menjadi salah faktornya. Selain itu, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) Satlantas Polres Malang, ada kurangnya fokus pengemudi yang memacu kendaraan cukup kencang.

Mobil nahas itu baru saja menghadiri undangan pernikahan di Kabupaten Lumajang, dan memutuskan pulang melalui jalur wisata Gunung Bromo. Jalanan di kawasan Gunung Bromo antara Ranupani, Jemplang, Ngadas, hingga Gubugklakah, memang menjadi jalan alternatif, bagi masyarakat Lumajang dan Malang, untuk melintas.

Melalui jalur tersebut tak perlu melintasi jalur piket nol di wilayah selatan, yang masih dalam perbaikan usai diterjang longsor beberapa waktu lalu.

(SAN)

SHARE