Jelang Nataru 2025/2026, Begini Kesiapan Jalan Nasional Banten Menuju Pelabuhan
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan kesiapan infrastruktur jalan nasional di Provinsi Banten dalam menghadapi arus Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
IDXChannel - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan kesiapan infrastruktur jalan nasional di Provinsi Banten dalam menghadapi arus Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Khususnya, pada koridor strategis menuju Pelabuhan Merak sebagai simpul utama penyeberangan Jawa–Sumatera.
Menteri PU Dody Hanggodo merinci, di Provinsi Banten, jaringan jalan nasional yang dikelola Kementerian PU mencapai 567,9 km dengan tingkat kemantapan 96,76 persen. Selain itu juga didukung 221 jembatan dengan kondisi mantap.
"Sementara itu, panjang jalan tol operasional di Banten mencapai 204,78 km, yang menjadi tulang punggung konektivitas menuju pelabuhan penyeberangan dan kawasan industri strategis di wilayah barat Pulau Jawa," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (23/12/2025).
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Banten Primawan Avicenna menjelaskan, guna mendukung kelancaran dan kenyamanan arus lalu lintas Nataru, BPJN Banten telah menyiagakan sarana dan prasarana jalan serta menempatkan personel pada titik-titik rawan kemacetan.
"BPJN Banten menyiapkan posko Nataru yang tersebar di jaringan jalan nasional. Pada setiap posko tersebut juga disiagakan Disaster Relief Unit (DRU) berupa alat berat dan tim tanggap darurat untuk mengantisipasi kejadian kebencanaan maupun gangguan lalu lintas," ujar Primawan.
Tercatat, BPJN Banten menyiagakan 8 posko Nataru yang tersebar di seluruh ruas strategis jalan nasional, termasuk satu posko utama di sekitar Merak yang berlokasi di Simpang Gerem, Kota Cilegon.
Selain itu, Disaster Relief Unit juga disiagakan di 10 lokasi dengan dukungan alat berat, antara lain excavator, dump truck, jembatan Bailey, stamper, hingga genset, serta tim reaksi cepat yang siap bergerak 24 jam.
Dalam pengaturan arus penyeberangan, Kementerian PU mendukung skema distribusi kendaraan dari Jawa menuju Sumatera melalui tiga pelabuhan utama di Banten, yakni Pelabuhan Merak, Pelabuhan Ciwandan, dan Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) Bojonegara. Skema ini dilakukan untuk mengurai kepadatan dan meningkatkan efektivitas pelayanan penyeberangan.
Adapun pembagian layanan penyeberangan dilakukan secara tersegmentasi, di mana Pelabuhan Merak melayani kendaraan roda empat dan bus, Pelabuhan Ciwandan melayani sepeda motor, truk BBM, serta truk sembako, sementara Pelabuhan BBJ Bojonegara difokuskan untuk penyeberangan truk barang dan logistik.
Akses jalan nasional menuju Pelabuhan Merak dilayani melalui beberapa koridor utama, antara lain dari Exit Tol Merak KM 98, Exit Tol Cilegon Barat KM 92, serta Exit Tol Cilegon Timur KM 87 yang terhubung langsung dengan ruas nasional Cilegon–Merak.
Sementara itu, akses menuju Pelabuhan BBJ dan Pelabuhan Ciwandan juga ditopang oleh ruas nasional Serdang–Bojonegara–Merak serta jaringan jalan nasional dan Jalan Lingkar Selatan Kota Cilegon.
"Secara umum, tingkat kemantapan akses menuju pelabuhan di wilayah Banten berada pada kisaran 84–98 persen, dengan perhatian khusus pada ruas yang dilalui kendaraan berat dari kawasan industri dan quarry," kata dia.
Dengan kesiapan infrastruktur jalan nasional, posko siaga, serta koordinasi lintas kementerian dan lembaga, Kementerian PU optimistis arus Nataru 2025/2026 di Provinsi Banten dapat berjalan aman, lancar, dan nyaman.
Sebagai bagian dari manajemen lalu lintas terpadu, Kementerian PU juga mendukung pemanfaatan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) KM 43A dan KM 68A di Ruas Tol Tangerang-Merak.
(NIA DEVIYANA)