Jokowi akan Temui Sekjen OECD Hari Ini
Presiden Jokowi akan menerima kunjungan Sekretaris Jenderal Organization for Economic Cooperation and Development atau OECD, Mathias Cormann.
IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menerima kunjungan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) Mathias Cormann. Kunjungan ini dilakukan di Istana Kepresidenan Bogor, hari ini Selasa (28/5/2024).
"Hari ini, Presiden Jokowi memang diagendakan untuk menerima Mr Mathias Cormann, Secretary General OECD di Istana Kepresidenan Bogor," kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, Selasa (28/5/2024).
Dalam pertemuan dengan Sekjen OECD, kata Ari, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Sekretaris Negara, Duta Besar Republik Indonesia untuk Prancis, Andorra, Monako, serta Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO, Wakil Menteri Luar Negeri dan Wakil Menteri Keuangan.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menggelar rapat digelar di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 16 Mei 2024. Rapat tersebut membahas mengenai Indonesia yang telah menjadi mitra OECD sejak 2007 dan berpartisipasi dalam program regional Asia Tenggara sejak 2014.
Presiden menekankan pentingnya persiapan Indonesia sebagai negara aksesi dalam proses menjadi negara anggota OECD.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan, Indonesia telah diterima sebagai negara aksesi OECD bersamaan dengan Argentina dalam OECD Ministerial Council Meeting (MCM) yang dipimpin oleh Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Paris, dua pekan lalu tepatnya 2-3 Mei 2024.
“Dalam pertemuan Ministerial Council Meeting tersebut, Indonesia bersama Argentina diterima permohonannya. Argentina, sampai rapat kemarin itu, berproses selama lima tahun. Sedangkan Indonesia mulai dari surat yang dikirim OECD itu berproses selama tujuh bulan,” kata Airlangga.
Airlangga menambahkan, saat ini terdapat sejumlah negara yang statusnya sama seperti Indonesia, yaitu Argentina, Brazil, Bulgaria, Kroasia, Peru, dan Rumania. Negara-negara tersebut sudah berproses rata-rata lebih dari dua tahun, bahkan Brazil sudah mendekati lima tahun.
“Praktik-praktik yang dilakukan itu beberapa negara yang sudah menjadi anggota dalam aksesi itu Kosta Rika butuh waktu enam tahun, Kolombia tujuh tahun, Cile tiga tahun. Jadi kita harus belajar dari Cile bagaimana mereka bisa menjadi anggota dalam waktu yang lebih cepat,” kata dia.
Menko Perekonomian juga melaporkan tentang inisiatif Indonesia dalam Indo-Pacific Economic Framework yang mencakup empat pilar penting.
Indonesia telah menyelesaikan negosiasi pada pilar kedua yang berkaitan dengan rantai pasokan, dan segera akan menyelesaikan pilar pertama yang berkaitan dengan perdagangan.
“Yang belum selesai adalah terkait dengan labour, environment, digital economy, dan juga trade facilitation dan competition policy. Itu yang belum selesai seluruh negara, bukan hanya Indonesia,” katanya.
Presiden Jokowi juga menyoroti pentingnya semikonduktor dan mineral kritis dalam konteks global saat ini. Presiden memberikan arahan agar Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mendorong beasiswa di bidang microelectronic yang strategis untuk pengembangan industri semikonduktor. Selain itu, pemerintah juga menjajaki kerja sama sumber daya manusia dengan Jerman di bidang tersebut.
(NIY)