News

Jokowi: Indonesia Mengutuk Keras Serangan Israel ke Lebanon

Raka Dwi Novianto 25/09/2024 12:30 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, Indonesia mengutuk keras serangan Israel kepada Lebanon yang menewaskan ratusan orang.

Jokowi: Indonesia Mengutuk Keras Serangan Israel ke Lebanon. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, Indonesia mengutuk keras serangan Israel kepada Lebanon yang menewaskan ratusan orang.

"Indonesia mengutuk keras serangan Israel ke Lebanon," ujar Jokowi usai Groundbreaking Delonix Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Rabu (25/9/2024).

Jokowi mengajak semua negara dan PBB untuk memberikan respons cepat atas serangan tersebut untuk mengantisipasi semakin banyak korban jiwa lainnya.

"Kita mengajak semua negara dan juga PBB untuk memberikan respons yang cepat agar tidak semakin banyak korban lagi yang terjadi atas serangan-serangan Israel," kata Jokowi.

Terkait warga negara Indonesia (WNI) di Lebanon, dirinya sudah memerintahkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk memrosesnya.

"Saya sudah telepon ke Bu Menlu, itu juga dalam proses," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, ketegangan antara militer Israel dan Hizbullah kembali meluas. Kemlu melalui KBRI Beirut telah meningkatkan status menjadi Siaga 1 untuk seluruh Lebanon sejak bulan Agustus 2024.

Direktur Pelindungan WNI Kemlu Judha Nugraha mengatakan, jumlah WNI di Lebanon saat ini berjumlah 159 orang. Sejak penetapan siaga 1 pihaknya telah memfasilitasi kepulangan 25 WNI dari Lebanon.

"Sejak penetapan Siaga 1, Kemlu dan KBRI Beirut telah memfasilitasi evakuasi WNI dr Lebanon sebanyak 25 orang," ujarnya.

Sedangkan mayoritas lainnya, kata Judha, memilih untuk tetap tinggal di Lebanon karena alasan pribadi. "Mereka mayoritas adalah mahasiswa dan WNI yang menikah dengan warga setempat," kata dia.

Dengan demikian, Kemlu dan KBRI kembali menyampaikan imbauan agar para WNI meningkatkan kewaspadaan, menjauhi lokasi lokasi rawan, dan membatasi bepergian non esensial. 

"Bagi WNI yang memiliki rencana bepergian ke Lebanon, Iran, Israel dan Palestina agar menunda perjalanan hingga situasi aman," ujarnya.

(Dhera Arizona)

SHARE