News

Jumlah Kematian Akibat Covid-19 Ada di Titik Terendah, Pandemi Hampir Berakhir?

Wiwie Heryani 15/09/2022 13:54 WIB

Hal ini dinilai sebagai salah satu pertanda baik yang bisa menjadi titik balik terkait wabah global yang terjadi selama dua tahun ini.

Jumlah Kematian Akibat Covid-19 Ada di Titik Terendah, Pandemi Hampir Berakhir? Foto: MNC Media.

IDXChannel - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan sejak pekan lalu, jumlah kematian akibat virus covid-19 di seluruh dunia merupakan yang terendah yang dilaporkan semenjak pandemi Covid-19 Maret 2020.

Hal ini dinilai sebagai salah satu pertanda baik yang bisa menjadi titik balik terkait wabah global yang terjadi selama dua tahun ini.

Dalam konferensi pers di Jenewa, Rabu, 14 September 2022, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan dunia tidak pernah berada dalam posisi yang lebih baik untuk menghentikan Covid-19.

"Kami belum sampai di sana, tetapi titik akhir sudah di depan mata. Sekarang adalah waktunya untuk berlari lebih keras dan memastikan kita melewati batas dan menuai semua hasil dari kerja keras kita,” katanya, dikutip dari abcnews, Kamis, (15/9/2022).

Dalam laporan mingguannya tentang pandemi, badan kesehatan AS mengatakan kematian akibat virus Covid-19 turun 22% dalam seminggu terakhir, berdasarkan lebih dari 11.000 kasus yang dilaporkan di seluruh dunia. 

Selain itu, terjadi penurunan 28% dari 3,1 juta kasus baru yang terjadi di sejumlah negara selama beberapa minggu terakhir. 

Meski begitu, WHO tetap memperingatkan bahwa pengujian dan pengawasan Covid-19 yang disepelekan di banyak negara, bisa membuat banyak kasus tidak terdeteksi.

WHO lantas mengeluarkan serangkaian ringkasan kebijakan bagi pemerintah untuk memperkuat upaya melawan virus covid-19 menjelang kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 di musim dingin.

“Jika kita tidak mengambil kesempatan ini sekarang, kita menghadapi risiko lebih banyak varian, lebih banyak kematian, lebih banyak gangguan, dan lebih banyak ketidakpastian,” kata Tedros.

WHO melaporkan subvarian omicron BA.5 terus mendominasi secara global dan terdiri dari hampir 90% sampel virus dengan database publik terbesar di dunia. 

Pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove, mengatakan pihaknya memperkirakan adanya gelombang penyakit di masa depan, namun diharapkan tidak akan menyebabkan banyak angka kematian seperti covid-19. (NIA)

SHARE