News

Kabupaten Bandung Siaga Darurat Kekeringan dan Karhutla, Masyarakat Diminta Hemat Air

Agi Ilman 01/09/2024 14:30 WIB

Kabupaten Bandung menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seiring datangnya musim kemarau 2024.

Kabupaten Bandung Siaga Darurat Kekeringan dan Karhutla, Masyarakat Diminta Hemat Air. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kabupaten Bandung menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seiring datangnya musim kemarau 2024.

Penetapan status ini dikeluarkan dengan Nomor 300.2.3/KEP.500-BPBD/2024 dan disebarkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama, menjelaskan keputusan ini diambil setelah koordinasi intensif dengan berbagai stakeholder dan jajaran pemerintah daerah.

"Rapat koordinasi ini menghasilkan penetapan Status Siaga Darurat Nomor 300.2.3/KEP.500-BPBD/2024. Kami sudah menginformasikan status ini kepada seluruh camat dan instansi terkait," ujar Uka, Minggu (1/9/2024).

Menurut prediksi, lanjutnya, musim kemarau akan berlangsung hingga Oktober 2024, dengan puncaknya pada Agustus dan September.

"Sehingga dengan adanya status siaga darurat ini, kami berharap semua pihak dapat bekerja sama dalam memantau dan menangani bencana yang mungkin terjadi," ujar Uka Suska.

Pemkab Bandung mendukung langkah ini dan menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana. Sehingga dalam menghadapi situasi ini, BPBD juga menekankan perlunya koordinasi yang baik untuk memantau dan evaluasi penanganan bencana.

"Kami mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika terjadi bencana kekeringan atau kebakaran. Respons yang cepat akan membantu mengurangi risiko kerugian materi dan korban jiwa,” kata dia.

Masyarakat Hemat Air dan Hindari Pembakaran

Uka menagtakan data informasi dari lapangan akan digunakan untuk menganalisis dan mengevaluasi penanganan bencana.

BPBD telah melakukan langkah konkret untuk menangani dampak kekeringan, termasuk mendistribusikan air bersih ke desa-desa yang kekurangan.

"Kami telah mendistribusikan air bersih ke beberapa desa di Kabupaten Bandung yang mengalami kekurangan. Dengan langkah ini, kami berharap kebutuhan air bersih masyarakat dapat tertanggulangi sementara waktu," katanya.

Selain itu, Uka Suska mengimbau masyarakat untuk menghemat air bersih dan menghindari pembakaran sampah sembarangan.

"Penting untuk tidak melakukan pembakaran semak belukar saat membuka lahan pertanian, karena hal ini dapat meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan," ujarnya.

(Febrina Ratna)

SHARE